Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengalahkan Kecanduan Makan

Kompas.com - 14/01/2011, 10:31 WIB

KOMPAS.com — Seperti disampaikan dalam artikel 6 Tanda Anda Ketagihan Makanan, ketika Anda sering makan berlebihan, Anda tidak bisa mengatasi masalah itu hanya dengan mengurangi makan dan olahraga. Ini karena bila Anda tidak mampu mengontrol atau menghentikan keinginan makan, tandanya Anda mulai ketagihan makanan. Untuk itu, Anda membutuhkan terapi atau perawatan khusus untuk menyembuhkannya.

Bila Anda baru mulai merasakan ciri-ciri kecanduan tersebut, coba lakukan empat aturan makan yang bisa membantu Anda "menjinakkan" kecanduan ini:

1. Buatlah jurnal makanan. "Banyak orang meremehkan berapa banyak yang mereka makan," ujar Marjorie Nolan, RD, juru bicara American Dietetic Association. "Dengan membuat jurnal makanan, Anda bisa tetap jujur dengan diri Anda mengenai berapa banyak makanan yang sudah Anda konsumsi."

2. Kombinasikan protein dengan karbohidrat saat makan. Cara ini akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan melambatkan pelepasan serotonin ke otak sehingga mencegah terjadinya keinginan kuat untuk makan lagi. Selain itu, cara ini juga mencegah rasa bersalah dan depresi yang ditimbulkan sesudahnya.

3. Tanyakan kepada diri Anda, mengapa Anda lapar? "Ketika keinginan untuk makan tidak ditimbulkan oleh rasa lapar, makanan tidak akan pernah membuat Anda puas," kata Michelle May, MD, penulis buku Eat What You Love, Love What You Eat. Perlakukan tubuh Anda seperti mobil: periksa dulu tangki bensinnya sebelum Anda isi lagi. Bayangkan angka 1 adalah kelaparan dan angka 10 untuk kenyang. Buatlah agar Anda berada pada angka 4 ketika perut mulai terasa lapar, tetapi tidak terlalu kelaparan.

4. Lakukan trik pada otak. Merenunglah selama 10 detik untuk merasakan apakah Anda memang benar-benar lapar. Jika rasa lapar tidak terlalu mendesak, ada cara untuk menurunkan kadar stres tanpa mencari makanan. "Lakukan apa saja untuk membuat Anda bernapas, entah itu ngobrol dengan teman atau nonton sinetron," ungkap Stephanie Smith, PsyD, juru bicara  American Psychological Association. Ubah rutinitas Anda. Maka, otak akan mulai menginginkan aktivitas yang menyenangkan, bukan makanan manis dan berlemak lagi.

Bagi sejumlah orang, makan berlebihan sudah menjadi penyakit yang serius sehingga tidak bisa dikalahkan dengan caranya sendiri. Pada kasus ini, penderitanya harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat rujukan ke spesialis diet atau psikolog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com