Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Cairan Empedu Jadi Batu

Kompas.com - 18/01/2011, 10:35 WIB

KOMPAS.com - Anda sering merasakan nyeri di sekitar perut? Jika iya, boleh jadi, Anda tengah mengidap penyakit batu empedu. Penyakit batu empedu adalah mengendapnya kolesterol yang mengeras di dalam kantung empedu atau saluran kantung empedu manusia.

Tidak sedikit penderita penyakit batu empedu awalnya mengira bahwa sakit yang dideritanya hanya gangguan pencernaan biasa, seperti sakit lambung atau mag. Maklum, penyakit ini juga ditandai nyeri di bagian ulu hati. Ini terjadi lantaran pada kandung empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut.

Peradangan itu timbul karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kandung empedu dapat menyangkut di dalam hati dan saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran pencernaan. Ada faktor lainnya yang memicu proses pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada cairan lendir yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel seperti kristal padat.

Bentuk dan ukuran batu

Bentuk dari batu empedu bermacam-macam. Batu yang terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan mengkilat seperti minyak, batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi keras atau berwarna cokelat tua tapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam. Mulai dari yang kecil hingga sebesar batu kerikil. Tapi, rata-rata berdiameter 1 cm - 2 cm.

Menurut Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumahsakit Mediros, Jakarta, biasanya penyakit batu empedu menyerang kaum pria dan wanita yang berusia di atas 40 tahun. Namun begitu, Anda yang berusia di bawah 40 tahun sebaiknya juga berhati-hati. "Sebab, penyakit ini juga bisa menyerang pasien berusia 30 tahun ke atas. Penyakit ini juga tidak bergantung pada berat badan," kata dia.

Handrawan Nadesul, Konsultan Kesehatan di berbagai media, mengatakan, batu di kantung empedu terbentuk biasanya pada orang yang kelebihan kolesterol, pernah terjadi infeksi atau peradangan di kandung empedu akibat si pasien pernah menderita penyakit tifus. "Ada juga jenis kuman lain yang merangsang terbentuknya batu empedu," ajar Handrawan.

Dia menambahkan, penyakit batu empedu lebih terkenal dengan istilah 4 F, yakni female (wanita), forty (40 tahun), fat (gemuk), dan fertile (masa subur). "Orang yang terkena penyakit batu empedu biasanya berada dalam posisi dan kondisi tersebut," katanya.

Handrawan bilang, biasanya orang yang mengidap penyakit batu empedu pada awalnya tidak memiliki keluhan sakit. Ini terutama, jika batu empedu masih berukuran kecil, yakni sekitar 1 mm - 2 mm. "Keluhan baru timbul bila ukuran batu sudah besar, misalnya, 3 cm - 4 cm," katanya.

Nah, bagi Anda yang memiliki penyakit batu empedu, Handrawan menyarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. "Jika batu menyumbat saluran empedu, maka penderitanya bisa terkena penyakit kuning ," katanya.

Selain itu, bila batunya sudah membesar atau melebihi ukuran kandung empedu, maka kandung empedu bisa pecah. Sehingga, cairan empedu bisa menjalar ke seluruh organ di perut. "Ini yang berbahaya dan bisa menimbulkan kematian. Karena itu, penyakit ini tidak bisa disepelekan oleh penderitanya," kata Handrawan. (Dikky Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com