Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penderita HIV/AIDS Terus Meningkat

Kompas.com - 18/01/2011, 13:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak tahun 2000, Indonesia tergolong dengan epidemi terkonsentrasi karena prevelensi HIV pada subpopulasi tertentu telah melebihi 5 persen. Hal tersebut menggambarkan keadaan yang mengindikasikan tingkat penularan HIV sudah cukup tinggi pada subpopulasi berisiko.

Gambaran meluasnya epidemi terlihat dari jumlah kasus kumulatif dilaporkan terjadinya peningkatan pada jumlah kasus AIDS. Pada tahun 2007 terdapat 11.140 kasus, tahun 2008 terdapat 16.140 kasus, meningkat menjadi 19.973 pada akhir tahun 2009 dan kemudian kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 22.726 kasus.

Artinya, kasus AIDS di Indonesia terus meningkat setiap tahun. "Peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS akan terus terjadi apabila tidak ada keseriusan dari semua pihak. Bukan hanya dari Pemerintah, tetapi juga dari peran lembaga yang peduli terhadap AIDS dan juga peran serta masyarakat," Kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) dalam Seminar Nasional Percepatan Pencapaian Tujuan 6 MDG's untuk Mewujudkan Perempuan dan Anak Bebas HIV/AIDS, Nafsiah, di Jakarta, Selasa (18/1/2011).

Beberapa implikasi peningkatan kasus HIV/AIDS ini adalah permasalahan narkoba, maraknya hubungan berisiko, masalah perekonomian yang membuat maraknya penjaja seks, dan penggunaan kondom yang masih sangat minim.

"Kami (KPAN) melakukan kegiatan untuk mengendalikan AIDS dengan mengupayakan beberapa cara, seperti pencegahan di dalam masyarakat yang bersifat pelayanan, sosialisasi, dan upaya pendukung lainnya," ujar Nafsiah.

Beberapa upaya pencegahan dalam masyarakat umum, salah satunya seperti peningkatkan pendidikan sebaya dan pemberdayaan remaja dan generasi muda "Say No to Drugs & Free Sex" dan meningkatkan kembali kampanye menggunakan kondom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com