Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangkan Rambut Tubuh Tak Diinginkan Tanpa Repot

Kompas.com - 01/02/2011, 18:23 WIB

KOMPAS.com - Artis dan selebriti Amerika adalah salah satu "penyebar epidemi" bahwa kulit perempuan itu harus mulus dan jauh dari rambut-rambut tak diinginkan. Mulai dari rambut yang tumbuh di bagian lengan, wajah, tungkai, hingga ketiak. Tak percaya? Lihat saja kulit tubuh para artis di karpet merah yang bebas dari rambut-rambut halus. Bahkan, tahun lalu, ketika komedian Mo'Nique terlihat memiliki rambut tubuh yang cukup lebat di tungkainya, media hiburan dan gaya hidup serta merta mengolok-olok dan menjadi topik berita yang cukup populer.

"Sementara di Indonesia, menurut penelitian kami, wanita lebih memerhatikan daerah-daerah tertentu saja yang bebas dari rambut, di antaranya bagian alis dan ketiak. Metode yang digunakan pun konvensional, seperti pinset atau alat cukur," jelas Vishal Bhatia, Marketing Director PT Reckitt Benckiser Indonesia di Hotel Grand Mahakam, Selasa, 1 Februari 2011.

Menurut Bhatia, pihaknya ingin memperkenalkan sebuah definisi baru dalam kecantikan feminin di Indonesia, yakni kulit yang mulus dan bebas dari rambut di bagian-bagian tubuh lain, seperti kaki dan lengan. Mengajak selebriti muda Indonesia, Astrid Tiar, PT Reckitt Benckiser Indonesia memperkenalkan krim penghilang rambut tubuh yang sudah ada di pasaran Inggris sejak 80 tahun lalu, Veet.

Hasil penelitian Reckitt Benckiser di Indonesia mengatakan, ada 3 hal yang menjadi ketakutan perempuan Indonesia mengenai penghilangan rambut-rambut tak diinginkan pada tubuh, yakni; Akan tumbuh kembali lebih tebal dan kasar, tak ada cara yang nyaman dan repot, serta prosesnya yang tidak aman ataupun efektif. Menurut Bhatia, hal-hal semacam ini umum terjadi pada metode penghilangan rambut yang menggunakan metode konvensional.

Dijelaskan oleh Bhatia, Veet yang kini sudah ada di lebih dari 180 negara mampu membantu mengangkat rambut di bagian-bagian tubuh tertentu, seperti kaki, lengan, bagian paha atas (Tidak untuk bagian kepala, wajah, payudara, daerah perineal atau alat kelamin). Dipasarkan dengan harga Rp 9.950 (25gr) dan Rp 19.00 (60 gr), krim penghilang rambut tubuh ini menjanjikan penggunaan yang simpel. Caranya, cukup oleskan krim menggunakan spatula yang disediakan di dalam kotak pada bagian tubuh yang ditargetkan hingga menutup kulit hingga merata, lalu diamkan selama 3-6 menit, angkat krim dengan gerakan mengeruk menggunakan kepala spatula. Rambu-rambut yang tak diinginkan akan ikut terbawa. Bilas bersih bagian tadi menggunakan air bersih. Hasilnya, kulit bebas rambut yang terasa lebih halus.

Di kesempatan tersebut, dokter spesialis kulit, dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK, MHA menjelaskan, bahwa krim penghilang rambut tubuh semacam ini menguraikan struktur protein batang rambut (keratin), menghilangkan rambut yang dekat dengan permukaan kulit. Di saat batang rambut tersebut terurai, ia meninggalkan ujung rambut yang membulat pada permukaan kulit sehingga pertumbuhan rambut selanjutnya akan lebih lembut. Kondisi bebas rambut ini akan bertahan hingga sekitar 2-3 minggu, tergantung produksi rambut tubuh masing-masing orang.

Untuk diperhatikan usai menggunakan produk ini, harus menunggu sekitar 24 jam sebelum menggunakan produk antiperspiran, produk pewangi, maupun berjemur. Tidak boleh pula digunakan pada bagian kulit yang terluka atau sedang mengalami iritasi. Baru boleh digunakan kembali setelah 72 jam dari pengolesan sebelumnya.

"Mengenai alergi, saya rasa tetap akan ada potensi alergi jika menyangkut zat kimia buatan, baik itu yang dioleskan maupun yang ditelan. Karena itu, sebaiknya selalu mengetes sebagian kecil wilayah tubuh sehari sebelum penggunaan," ingat dr Shannaz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com