Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dandang Gendis Bantu Normalkan Gula Darah

Kompas.com - 09/02/2011, 14:02 WIB

KOMPAS.com - Tanaman pagar ini memang tidak begitu populer dibandingkan dengan jenis herba lainnya. Namun, beberapa penelitian justru mengungkap peluang dandang gendis sebagai herba yang potensial menormalkan kadar gula darah.

Menyebut namanya, orang akan teringat salah satu tembang Jawa, yakni Dandang Gulo (gendis). Kertajaya, raja terakhir dari Kerajaan Kediri di Jawa Timur, juga dikenal dengan nama Dandang Gendis. Namun, yang diulas di sini adalah tanaman obat yang biasa tumbuh di daerah tropis. Orang Sunda biasa menyebutnya ki tajam.

Menurut pengembang tanaman obat, Hartini Koentjoro, dandang gendis jika hendak diolah menjadi herbal harus dijadikan ekstrak terlebih dulu. Secara umum, dandang gendis tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus dicampur dengan herba lainnya.

“Biasanya setelah diekstrak dengan cara dikeringkan, dandang gendis dapat dicampur atau dikombinasi dengan meniran. Manfaatnya sebagai ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ungkap pemilik kebun tanaman obat Sekar Peni ini.

Dandang gendis biasa dicampur dengan meniran karena keduanya memiliki manfaat yang sama, yakni untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya, lanjut Hartini, kedua herba ini direbus bersamaan, lalu ditambahkan sedikit madu agar terasa manis.

Sebagai ramuan pengontrol gula darah, dandang gendis dapat dimanfaatkan tunggal, tanpa campuran. Biasanya dibuat ekstrak kering untuk dijadikan teh. Namun, seperti diingatkan Yayuk dari Tersono Herba Mandiri, kita harus berhati-hati dalam memanfaatan daun dadang gendis sebagai herba, terutama jika direbus.

“Jika dalam bentuk segar, agar saat direbus manfaatnya tidak terbuang, sebaiknya layukan dulu sebelum direbus. Petik daun di pagi hari, sorenya baru diolah,” katanya lagi.

Belum Dikembangkan Tentang khasiat dandang gendis untuk meredakan penyakit diabetes memang cukup menarik. Setidaknya beberapa penelitian membuktikan bahwa herba ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Salah satu penelitian dilakukan oleh Departemen Farmasi Institut Teknologi Bandung. Dalam penelitian tersebut dilakukan penapisan aktivitas antidiabetes berbagai fraksi dari ekstrak air daun dandang gendis menggunakan metode diabetes aloksan dan toleransi glukosa pada mencit galur Swiss Webster jantan.

Simplisia daun dandang gendis diekstraksi dengan air dan difraksinasi lebih lanjut dengan pelarut polar (etanol), semipolar (etilasetat), dan nonpolar (n-heksan). Ekstrak air diuji efeknya terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit diabetes aloksan dengan glibenklamid dosis 0,65 mg/kg bb sebagai pembanding.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com