Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alkohol Membunuh Lebih Banyak dari AIDS

Kompas.com - 14/02/2011, 11:06 WIB

Kompas.com - Kematian akibat alkohol diperkirakan jauh lebih banyak dibanding kematian akibat AIDS, tuberkulosis atau kekerasan. Badan kesehatan dunia (WHO) mengungkapkan alkohol menyebabkan empat persen kematian di seluruh dunia.

Konsumsi alkohol berlebihan terkait dengan 60 jenis penyakit, termasuk sirosis hati, epilepsi, keracunan, kecelakaan lalu lintas dan tindakan kekerasan. Beberapa jenis kanker juga dipicu oleh alkohol seperti kanker kolorektal, payudara, liver dan tenggorokan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan konsumsi alkohol secara global yang dipicu oleh peningkatan ekonomi di negara-negara dengan populasi padat seperti di Afrika dan Asia, termasuk India dan Afrika Selatan.

WHO dalam laporannya Global Status Report on Alcohol and Health menyebutkan setiap tahunnya 2,5 juta orang meninggal akibat berbagai hal yang disebabkan alkohol. "Konsumsi alkohol terutama fatal untuk kelompok orang muda dan alkohol menjadi penyebab kematian tertinggi pada pria usia 15-59 tahun," papar WHO dalam laporannya.

Kecanduan alkohol sebagai pemicu perilaku berbahaya banyak ditemukan di Brazil, Kazakhstan, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, Ukraina dan terus meningkat di banyak negara.

"Di seluruh dunia, sekitar 11 persen pecandu alkohol paling tidak setiap minggunya menenggak alkohol berlebihan dan ini lebih banyak dilakukan pria dibanding wanita dengan perbandingan empat banding satu," tulis WHO.

Para menteri kesehatan dari 193 negara anggota WHO telah menyatakan persetujuannya untuk membuat kebijakan demi mengurangi kecanduan alkohol dengan cara meningkatkan pajak minuman beralkohol dan membatasi pemasarannya.

Kendati demikian, minuman beralkohol tradisional atau buatan rumahan merupakan produk yang banyak dikonsumsi pecandu alkohol dari negara-negara miskin sehingga sulit dalam pengawasannya. Sebagian besar minuman tersebut bahkan beracun dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com