Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabies di Dunia Renggut 55.000 Korban

Kompas.com - 16/02/2011, 17:29 WIB

SANUR, KOMPAS.com — Kasus rabies akibat gigitan anjing dan kelelawar yang melanda sejumlah negara di belahan dunia semakin mengkhawatirkan karena telah merenggut hingga 55.000 korban setiap tahunnya.

"Rabies merenggut korban jiwa paling banyak di India, yakni 10.000 orang, dan di China 3.000 orang setiap tahunnya," kata Direktur Operasional Bisnis untuk Produksi Hewan Kesayangan Merial yang berpusat di Atlanta, AS, dr Alanso Masias, di Sanur, Bali, Rabu (16/2/2011).

Ketika tampil sebagai salah seorang pembicara pada seminar yang digelar oleh Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia Komisariat Daerah Bali, ia mengatakan bahwa sejumlah negara kini mengalami masalah yang cukup serius dalam menanggulangi rabies.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman dari sejumlah negara terkait masalah rabies, tindakan eliminasi bukan cara yang tepat untuk menanggulangi penyakit yang mematikan tersebut. 

"Eliminasi terhadap anjing justru akan menimbulkan risiko lebih berat karena datangnya anjing-anjing dari suatu daerah yang tidak tervaksin dan populasinya setiap tahun akan bertambah 30 persen," ujar Masias yang melayani pengadaan vaksin untuk memberikan kekebalan terhadap anjing dari penyakit rabies di berbagai negara, termasuk Indonesia, khususnya Bali.

Ia menjelaskan, langkah yang paling tepat dalam menanggulangi rabies adalah memberikan vaksinasi secara berkesinambungan minimal sekali dalam setahun. Langkah itu dilakukan dengan menjangkau sedikitnya 70 persen dari populasi anjing yang ada di daerah bersangkutan.

Hal tersebut disertai pula dengan melakukan sterilisasi terhadap anjing pejantan dan betina. Itu sebagai upaya untuk mengendalikan pertumbuhan populasi yang sangat cepat.

"Semua memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam menanggulangi masalah rabies," tutur Masias.

Hal penting lainnya adalah para dokter hewan ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat karena anjing yang divaksin secara berkesinambungan minimal sekali dalam setahun tidak akan menularkan rabies.

"Sebaliknya, gigitan dari anjing yang tidak pernah divaksin harus segera mendapat suntikan vaksin anti-rabies (VAR) sebelum menimbulkan kefatalan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com