Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chai Hu, Penghilang Stres dan Antitifus

Kompas.com - 21/02/2011, 13:56 WIB

KOMPAS.com - Banyak tanaman asal Cina yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Salah satunya chai hu. Tanaman sepanjang musim dengan batang ramping ini dikenal berkhasiat mengatasi nyeri, demam, tifus, dan meredakan depresi.  

Robert (50) pernah didiagnosis menderita tifus beberapa waktu lalu. Ia merasa lemas, mukanya pucat, perutnya terasa nyeri bila ditekan. Ia juga kerap panas-dingin. Berdasar hasil laboratorium, ia dinyatakan positif Salmonella typhus dan Para typhus.  Ia kemudian berobat ke Dr. Lee Yi Hui, dokter yang berpraktik pengobatan tradisional Cina. Dr. Lee meresepkan herbal chai hu kepada Robert selama 1 minggu.

Setelah mengonsumsi ramuan chai hu, Robert tak lagi mengalami panas-dingin. Rasa nyeri di perutnya pun jauh berkurang. Namun, Robert terus mengonsumsi ramuan chai hu hingga 1 bulan, sesuai anjuran Dr. Lee. Kini ia sudah dinyatakan bebas dari gangguan tifus.  

Liu Sui Khiau (46) juga mengalami kejadian serupa. Ia didera sakit kepala menahun, nyeri perut, pegal di seluruh badan, panas-dingin bergantian. Badannya pun terasa lemas. Seperti halnya Robert, Liu didiagnosis dokter menderita tifus. Liu mengaku sudah 3 kali mengalami gangguan seperti itu.

Menurutnya, tifus yang dialaminya cukup parah. Lewat Dr. Lee pula, Liu mendapat penanganan secara TCM dengan akupuntur dan ramuan chai hu selama 2 bulan. Beruntung, gangguan sakitnya sirna, tubuhnya jauh bertenaga dan bebas nyeri di perut.

Lainnya Ibu Lim (50), iga kiri dan kanannya sering ngilu dan nyeri. Rasa nyeri mulai dari depan merambat ke samping dada, hingga ke belakang punggung. Nyerinya memang hanya berlangsung 1 menit, tetapi selalu berpindah tempat. Emosinya juga tak stabil, ia kerap kesal, marah-marah sendiri, dan stres yang menjurus depresi.

Diagnosis TCM mengatakan chi (energi vital) levernya terhambat. Menurut Dr. Lee, kondisi yang dialami Ibu Lim bisa juga disebabkan efek menopause yang dialaminya. Lagi-lagi dengan ramuan chai hu, rasa nyeri dan stres berkepanjangan sirna. Ibu Lim pun kini lebih bisa menghadapi persoalan hidup dengan lapang dada.  

Telinga Kelinci

Chai hu, kata Dr. Lee, adalah tanaman sepanjang musim dengan batang ramping, fleksibel, berdaun kuning kecil, dan akar bercabang. Tanaman bernama Latin Bupleurum chinense ini banyak terdapat di Provinsi He Bei, Gan Shu, Liao Ning, He Nan, di daratan Cina Utara.

Menurut Daniel Reid, dalam bukunya A Handbook of Chinese Healing Herbs, di Cina, tunas mudanya sering dikonsumsi sebagai makanan. Bila sudah tua dan kering, tanaman yang di Indonesia dikenal sebagai telinga kelinci ini, digunakan sebagai kayu bakar. Chai sendiri berarti kayu bakar dalam bahasa Cina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com