Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahayanya Tidak Aktif Secara Fisik

Kompas.com - 23/02/2011, 16:37 WIB

KOMPAS.com - Menghabiskan waktu lama dengan duduk untuk bekerja, atau berbaring di luar waktu tidur untuk menonton televisi atau bersantai, adalah sejumlah tanda level aktivitas fisik yang rendah. Kebiasaan ini membuat pembakaran energi tidak lebih dari 1,5 kali pembakaran energi saat beristirahat. Bahayanya, orang yang tidak aktif fisik mudah terkena penyakit dan metabolisme menurun.

Nano Oerip, Fitness Training Manager dari Fitness First, mengatakan bahwa masyarakat kita terlalu santai, tidak banyak bergerak, tapi lebih banyak stres. Fisik yang tak aktif menyebabkan penumpukan kalori, yang jika dibiarkan akan memicu obesitas.

"Kondisi ini dibiarkan satu tahun, hingga tiga tahun tak terasa, akhirnya obesitas," katanya dalam temu media di Fitness First Platinum Senayan City, Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Tidak aktif secara fisik berbahaya bagi tubuh, bahkan menjadi penyebab kematian di bawah usia 60 tahun. Sejumlah penelitian menyebutkan bahayanya:

* Semakin lama orang duduk, semakin pendek usia harapan hidup mereka. American Cancer Society, dalam Jurnal Epidemilogi Amerika menyebutkan, 94 persen wanita dan 48 persen pria menghabiskan waktu dengan duduk atau tidak aktif lebih dari enam jam sehari. Risikonya mereka meninggal lebih cepat dari mereka yang tidak aktif dan duduk kurang dari tiga jam sehari.

* Duduk terlalu lama membuat tubuh mulai mematikan fungsi level metabolisme. Marc Hamilton, PhD, profesor bidang ilmu biomedical di University of Missouri mengatakan, saat otot-otot (terutama otot besar untuk bergerak seperti otot kaki) menjadi tidak bergerak maka sirkulasi akan melambat dan tubuh akan membakar kalori lebih sedikit.

* Duduk terlalu lama membahayakan kesehatan postur dan tulang belakang.

* Duduk seharian menurunkan aktivitas enzim yang bertugas memecah lemak sebanyak 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com