Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Anakku Kurus dan Sulit Gemuk?

Kompas.com - 24/02/2011, 14:22 WIB

KOMPAS.com - “Duh, mengapa anakku kurus sekali. Mulai bayi sampai sekolah beratnya tidak pernah naik. Sudah banyak dokter dikunjungi, tetapi sebagian besar mengatakan anakku normal.  Normal, tetapi mengapa tidak bisa gemuk seperti kakaknya? Bahkan anakku pernah dicurigai TBC dan harus minum obat 6 bulan, tetapi disuruh menghentikan obat oleh dokter ahli paru anak karena anakku bukan pengidap TBC.”

Itulah keluhan yang sering dialami sebagian orang tua dengan anak yang mengalami gangguan kenaikan berat badan atau gagal tumbuh. Tetapi, orang tuaku sempat menenangkan, tidak usah kawatir, nak. Dulu kamu juga seperti itu, tetapi setelah SMA kamu gemuk dan tinggi” Benarkah demikian, apakah penyebabnya dan bagaimanakah mengatasinya ?

Salah satu masalah yang banyak dialami orang tua adalah gangguan pertumbuhan pada anak berupa gangguan kenaikan berat dan tinggi badan. Permasalahan yang sering menyertai gangguan itu adalah kesulitan pemberian makan pada anak atau gangguan makan lainnya. Gangguan kenaikan berat badan anak dan sulit makan dapat berdiri sendiri atau dapat timbul bersamaan.

Orang tua kerap khawatir bila mengamati pertumbuhan anaknya yang berbeda. Akhirnya mereka sering berpikir berapa tinggi dan postur tubuh anaknya kelak? Kekhawatiran akan bertambah lagi bila anaknya tampak lebih pendek dibanding teman seusianya. Tetapi mungkin saja tinggi anak tersebut masih dalam kisaran normal potensi genetiknya.

Pertumbuhan merupakan salah satu suatu indikator sensitif kesehatan anak, status nutrisi dan latar belakang genetiknya. Penyimpangan dari pertumbuhan rata rata tinggi badan dan berat badan dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan.

Gangguan pertumbuhan atau sering disebut gagal tumbuh atau Failure to thrive bukanlah suatu diagnosis, tetapi merupakan terminologi yang dipakai untuk menyatakan masalah khusus. Istilah gagal tumbuh dipakai untuk menggambarkan anak yang tak dapat tumbuh sesuai harapan. Kegagalan bertumbuh atau lebih khusus adalah kegagalan mendapatkan kenaikan berat badan meskipun pada kasus tertentu juga disertai terjadi gangguan pertumbuhan linear dan lingkar kepala dibandingkan anak lainnya yang seusia atau sama jenis kelaminnya.

Secara umum, gagal tumbuh berarti anak yang dalam catatan kenaikkan berat badan dan tinggi badannya menurut tabel dibawah 3 - 5 persentil atau turun 2 tingkat pertumbuhan dalam persentil, misalnya pertumbuhan yang awalnya 75 persentile menjadi 25 persentile.

Gangguan pertumbuhan pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kualitas dan jumlah asupan kalori pada anak. Kualitas dan jumlah kalori tergantung beberapa hal diantaranya adalah masukan kalori yang tidak adekuat, absorpsi (penyerapan) tidak adekuat dan kebutuhan kalori yang meningkat.

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah masalah kesehatan yang sangat penting untuk selalu diperhatikan sejak dini.  Seringkali gangguan pertumbuhan terjadi setelah usia 6 bulan tak terdeteksi dengan baik. Keadaan ini baru disadari setelah usia agak besar. Bila gangguan pertumbuhan terjadi, biasanya juga disertai kekurangan nutrisi lainnya, seperti zat besi, kalsium, mineral dan vitamin lainnya.

Oleh sebab itu, pemantauan pertumbuhan anak sejak lahir sangat penting. Selain dapat menentukan pola normal pertumbuhan anak, juga dapat menentukan permasalahan dan faktor yang memengaruhi dan mengganggu pertumbuhan anak sejak dini. Bila diketahui secara dini, maka pencegahan dan penanganan gangguan pertumbuhan tersebut dapat diatasi sejak dini. Sayangnya, hampir 85% lebih buku kesehatan anak yang berobat ke dokter anak atau ke dokter justru tidak pernah digambarkan grafik pertumbuhan berat badan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com