Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertular HIV dari Donor Ginjal

Kompas.com - 18/03/2011, 06:06 WIB

Kompas.com — Seorang pasien transplantasi ginjal tertular HIV dari ginjal yang diberikan pendonor hidup. Kasus ini merupakan kasus pertama yang didokumentasikan di Amerika Serikat sejak skrining HIV mulai diperkenalkan di pertengahan tahun 1980-an.

Disebutkan bahwa pendonor ginjal tersebut melakukan hubungan seks tidak aman 11 minggu sebelum tes HIV yang hasilnya negatif. Operasi transplantasi ginjal itu dilakukan di tahun 2009 dan setahun kemudian baru diketahui pasien itu positif HIV.

The Center for Disease and Prevention (CDC) merekomendasikan skrining penyakit menular seperti HIV atau hepatitis pada organ yang akan didonorkan harus diulangi seminggu sebelum operasi transplantasi. Tetapi banyak organisasi transplantasi luar negeri di negara tersebut yang tidak mengeluarkan aturan kapan tepatnya skrining harus dilakukan.

"Tes paling sensitif mengenai penyakit menular seharusnya dilakukan menjelang transplantasi," kata Dr COlin Shepard dari departemen kesehatan New York City.

Penerima organ donor itu disebutkan terkena AIDS karena ia masih mengonsumsi obat untuk menekan sistem imun agar tidak terjadi penolakan terhadap organ yang dicangkokkan. Baik pendonor atau penerima organ tersebut saat ini sudah menerima terapi HIV, tapi kondisi keduanya tidak dijelaskan.

"Kami tidak tahu seberapa sering kasus seperti ini terjadi dan kami masih mengumpulkan bukti," kata Dr Matthew Kuehnert, pejabat CDC.  

Sebelumnya media massa di Amerika pernah melaporkan kasus tuntutan seorang wanita karena ia terinfeksi HIV melalui transplantasi ginjal. Akan tetapi, CDC belum melakukan investigasi kasus itu. Kasus serupa juga pernah ditemukan di Italia tahun 1989.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com