Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benjolan Tiroid, Haruskah Operasi?

Kompas.com - 23/03/2011, 12:20 WIB

KOMPAS.com - Bagi Anda yang menderita pembesaran kelenjar tiroid jangan dulu berputus asa. Sebab, penyakit ini masih sangat mungkin untuk disembuhkan. Hanya saja, proses penyembuhan tersebut sangat bergantung dari jenis penyebab kelainannya.

Selain akibat radiasi, pembesaran kelenjar tiroid alias gondok juga bisa dipicu sejumlah faktor, seperti stres, kebiasaan merokok, obat-obatan tertentu, atau infeksi virus. Kekurangan yodium juga bisa memicu gondok.

Pembesaran kelenjar tiroid yang didiagnosa sebagai tumor ganas biasanya memerlukan operasi pengangkatan. Sebab, penyakit ini berpotensi menjadi kanker ganas.

Namun, sebaiknya Anda tahu, proses operasi pengangkatan tumor ini mengandung risiko. Salah satu risiko operasi kelenjar tiroid adalah terjadi perubahan suara pada pasien. Perubahan suara bisa terjadi karena nerves reccurens laryngeus, saraf yang mengatur pergerakan pita suara pada tubuh seseorang, terpotong atau terikat.

Letak saraf ini di antara bagian bawah kelenjar tiroid dan saluran nafas (trakea). Bila saraf ini mengalami cidera, bisa mengakibatkan perubahan pads suara, seperti serak atau hilang. "Perlu persiapan khusus dan teknik operasi ' yang tepat," tandas Suhanto.

Karena itu, sebelum melaksanakan operasi, Anda harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam (internis) yang mengalami ilmu endokrinologi.

"Bila operasi tiroid dilakukan dokter ahli, risiko kerusakan pita suara pasien sangat kecil," kata Asrul Harsal, Dokter Spesialis Internist Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

Operasi tiroid juga tak bisa sembarangan dilakukan. Biasanya, sebelum operasi, dokter akan menyarankan Anda menjalani serangkaian pemeriksaan medis terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kadar hormon tiroid pada tubuh Anda. "Harus dilihat dulu jenis stadium tiroidnya. Jinak atau ganasnya tiroid, juga harus diketahui melalui tes darah," imbuh Asrul.

Pendapat Asrul diamini oleh Suhanto Kasmali, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com