Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celah Bisnis dari Kekhawatiran Perempuan

Kompas.com - 30/03/2011, 12:51 WIB

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan perempuan punya sejumlah kekhawatiran, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap keluarga, teman, dan lingkungannya. Karenanya kaum hawa membutuhkan banyak hal untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Kebutuhan inilah yang dinilai berpotensi digarap sebagai celah bisnis. Penelitian yang diadakan oleh MarkPlus ini melibatkan ribuan responden di 12 kota di Indonesia.

"Pebisnis perlu menggali kekhawatiran, sekaligus apa yang diinginkan perempuan. Dalam menawarkan produk, rancang marketing communication yang mengarah pada perempuan, karena perempuan adalah pembuat keputusan di rumah tangga. Berbicara kepada perempuan juga lebih mudah," jelas pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, saat diskusi panel Wanita Wirausaha BNI-Femina di Hotel Four Season, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Hermawan, pebisnis bisa menggali kebutuhan pasar perempuan dari sejumlah hal yang dipikirkan dan menjadi perhatian perempuan. Hasil riset menunjukkan perempuan cenderung lebih melihat kebutuhan daripada harga. Saat menemukan barang yang cocok untuknya maupun untuk keluarga yang selalu diperhatikannya, perempuan tak sungkan membeli meski harga tinggi. Perempuan dalam keluarga lebih cenderung berjaga-jaga, karenanya perempuan kerapkali menabung dari hasil kerja suami. Simpanan inilah yang menenangkan bagi perempuan karena mereka cenderung takut kalau saat sakit tak ada yang mengurus anak-anaknya.

"Riset terhadap Youth, Women, dan Netizen ini menemukan bahwa perempuan Indonesia takut sakit karena yang dipikirkannya adalah anak-anak. Siapa yang akan mengurus kalau perempuan sakit? Mereka merasa suami tak bisa mengurus anak," jelas Hermawan.

Kekhawatiran lain yang juga dialami kebanyakan perempuan adalah takut kehilangan kepercayaan dari suami, takut tak cantik lagi, dan takut kehilangan teman. Dan yang terakhir, mereka takut kariernya tak bisa menanjak layaknya kebanyakan laki-laki. Ketakutan yang terakhir ini jugalah yang pada akhirnya membuat perempuan lebih berani menjajaki jalur bisnis dan memulai wirausaha karena jenjang karier tak berpihak kepadanya.

Dengan berbisnis perempuan merasa lebih tenang menjalankan semua peran karena waktu yang fleksibel. Bicara soal celah bisnis, Hermawan mengatakan kekhawatiran dan kebutuhan perempuan ini perlu digali dan membuat sejumlah bisnis bisa menggaet segmen perempuan. Bisnis farmasi, kecantikan, serta bisnis yang terkait dengan apapun kebutuhan keluarga dan produk finansial menyasar kebutuhan perempuan. Bisnis kategori inilah yang kemudian berpotensi dikembangkan untuk memberikan ketenangan atas ketakutan perempuan. Apalagi, menurut riset yang sama, perempuan adalah pengambil keputusan dalam membeli di keluarga.

"Lebih dari 80 persen perempuan memegang uang keluarga, dan lebih dari 40 persen perempuan membeli barang untuk suaminya. Jadi, perempuan memang pembuat keputusan belanja di keluarga," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com