Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kecantikan jadi Obsesi

Kompas.com - 06/04/2011, 10:59 WIB

Oleh : Andri Sp.Kj

Dahulu kala, mempunyai badan yang gemuk merupakan suatu kebanggaan. Kegemukan menjadi simbol kemapanan hidup. Semakin gemuk orang tersebut semakin menampakkan kesuksesan material orang tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku bagi orang tua saja, bayi dan anak-anak pun sering dianggap lebih sehat bila badannya gemuk dan kalau bisa lebih gemuk daripada yang bayi dan anak yang lain. Namun apakah anggapan demikian masih berlaku sampai sekarang? 

Pernah ramai diberitakan di media massa penarikan sejumlah jamu pelangsing dan jamu kuat untuk laki-laki yang ternyata dicampur dengan obat berbahan kimia. Jamu pelangsing biasanya dicampur dengan obat diuretik, yaitu obat yang dapat membuat si peminumnya buang air kecil lebih sering daripada biasanya. 

Hal ini memang dapat mengurangi berat badan karena jumlah air dalam tubuh berkurang. Namun pemakaian yang berlebihan akan membuat ginjal menjadi rusak karena bekerja berlebihan. Lagipula cara seperti ini sangat tidak disarankan, karena meskipun cepat efeknya tidak lama dalam mempertahankan berat badan.

Segala usaha yang dilakukan untuk menjadi kurus tersebut adalah usaha untuk tetap atau menjadi cantik. Kebanyakan konsumen jamu-jamu pelangsing adalah perempuan usia muda dan beberapa di antaraynya remaja. Mereka tentunya terpengaruh dengan gambaran wanita cantik saat ini yang digambarkan cantik dan langsing. Sebagai panutan mereka melihat di iklan-iklan produk kecantikan atau gambaran model atau artis sinetron yang saat ini makin banyak jumlahnya.

Pastinya siapa yang tidak ingin mempunyai bentuk tubuh yang indah dan seksi seperti layaknya bintang-bintang sinetron atau film dalam maupun luar negeri. Atau bagi pria mempunyai bentuk badan ideal layaknya para model kebugaran dengan bentuk perut six pack-nya. Keinginan untuk menjadi tampan dan cantik sepertinya merupakan impian semua orang. Kebanyakan dari kita sendiri sangat memperhatikan detil penampilan.

Kita khawatir apakah badan kita terlalu gemuk atau kurus, hidung kita terlalu mancung atau sebaliknya, rambut kita terlalu lurus atau malah terlalu ikal. Sebenarnya hal tersebut adalah normal, apalagi pada remaja yang sangat memperhatikan perubahan tubuhnya.

Namun ternyata ada beberapa orang yang sangat tersiksa dan selalu merasa tidak puas terhadap penampilan mereka sendiri sehingga secara individu maupun sosial mereka tidak dapat berfungsi secara normal. Orang-orang ini sering kita sebut sebagai mengalami gangguan citra tubuh atau dalam bahasa psikiatri disebut sebagai Body Dysmorphic Disorder.

Bermasalah Dengan Penampilan

Kebanyakan orang yang menderita gangguan ini mempunyai masalah dengan hampir seluruh penampilan mereka. Mereka merasa kulitnya tidak bagus, terlalu pucat atau terlalu coklat. Mereka juga mengeluhkan bentuk hidung mereka yang tidak seperti yang mereka harapkan. Lain waktu mereka mengeluhkan tentang dada atau perut yang kegemukan atau terlalu kecil. Penilitian terhadap beberapa orang menghasilkan bahwa organ tubuh yang paling sering dikeluhkan sebagai bagian yang tidak menyenangkan adalah rambut, hidung dan kulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com