Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Meramal Tinggi Badan Anak!

Kompas.com - 07/04/2011, 10:50 WIB

KOMPAS.com — Faktor genetik memang menentukan tinggi badan seseorang. Namun, faktor lingkungan juga memiliki pengaruh penting.

Tinggi badan ayah dan ibu ternyata dapat digunakan untuk meramal tinggi badan anak. Simaklah cara memperkirakan dan memaksimalkan tinggi badan anak berikut ini.

Potensi tinggi badan anak dapat diukur berdasarkan rumus tertentu. Untuk anak perempuan, rumusnya adalah tinggi ayah dikurangi 13 cm, ditambah tinggi ibu, kemudian dibagi dua. Hasilnya kemudian ditambah atau dikurangi 8,5 cm.

Misalnya, jika tinggi ayah 157 cm dan tinggi ibu 149 cm, maka berdasarkan rumus di atas, potensi tinggi badan anak perempuan adalah 138-155 cm.

Pada anak laki-laki, rumusnya tinggi badan ayah ditambah tinggi ibu. Hasilnya lalu ditambah 13 kemudian dibagi 2. Hasilnya kemudian ditambah atau dikurangi 8,5 cm.

Tak cuma faktor genetik

Namun menurut dr Aditya Suryansyah, SpA, spesialis anak dari RSIB Harapan Kita Jakarta, bukan berarti orangtua yang berperawakan pendek otomatis memiliki anak yang akan bertumbuh pendek pula.

"Selain faktor genetik, ada juga faktor pendukung tinggi badan anak," katanya.

Faktor pendukung yang membantu proses pertumbuhan tinggi badan anak antara lain faktor gizi, hormonal, kesehatan secara umum, dan kebiasaan berolahraga.

Tinggi badan anak yang di bawah standar (stunting) bisa menjadi indikasi adanya gangguan gizi atau penyakit kronis yang ia derita. Pemantauan tinggi badan anak sebaiknya dilakukan secara rutin sehingga jika ada gangguan pertumbuhan, bisa diketahui sedini mungkin.

Jika anak masuk dalam kriteria stunting, berkonsultasilah kepada dokter untuk mencari penyebabnya. Pada anak yang belum mengalami pubertas, biasanya tinggi badan masih dapat dipacu.

"Bila ada gangguan pada hormon pertumbuhan dan epifise tulang belum menutup, maka pemberian hormon pertumbuhan bisa membantu meningkatkan postur tubuh anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com