Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur untuk Pelangsingan, Efektifkah?

Kompas.com - 08/04/2011, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Bagi sebagian besar kaum hawa, memiliki tubuh indah dan langsing sudah barang tentu menjadi impian. Tak heran bila banyak wanita yang bermasalah dengan berat badan terutama mereka yang obesitas, kerap mencari cara cepat dan murah untuk menurunkan bobot, termasuk metode alternatif.

Salah satu metode alternatif yang banyak dipilih dalam menguruskan badan adalah terapi akupuntur. Ini merupakan teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh.

Pada praktiknya, penanganan obesitas dengan metode akupuntur tidak selalu menjamin keberhasilan. Menjalani terapi akupuntur pun tidak boleh sembarangan. Bila tidak dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli, terapi mungkin akan menjadi sia-sia.

Menurut pakar gizi dari Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Samuel Oetoro, penanganan obesitas dengan metode akupuntur harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli.

Dalam melakukan akupuntur, ada dua titik pada tubuh yang ditusuk. Pertama adalah titik keinginan untuk terus makan dan yang kedua adalah titik metabolisme.

"Itu berhasil kalau ditusuk pada titik yang tepat, dan harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli," ujarnya dalam seminar dan kursus obesitas dengan tema Management of Obesity and Its Related Problems, Jumat, (8/4/2011) di Jakarta.

Berdasar hasil beberapa penelitian, jelas Oetoro, pelangsingan melalui metode akupuntur hasilnya belum terlalu signifikan.  Menurutnya, kebanyakan pasien akupuntur yang merasa berat badannya turun, lebih karena pengaruh obat yang diberikan.  Padahal, seorang akupuntur yang benar-benar ahli biasanya tidak akan memberikan obat kepada pasiennya.

"Kalau ada pasien yang pulang dari akupuntur pulang bawa obat, berarti akupuntur tersebut tidak meyakinkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com