Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Sekarang NTT Belum Bebas Rabies

Kompas.com - 27/04/2011, 20:23 WIB

ENDE, KOMPAS.com — Cakupan vaksinasi anjing tahun 2010 di wilayah Pulau Flores dan Lembata, Nusa Tenggara Timur, sebagai daerah endemik rabies masih rendah. Daerah ini dalam kurun waktu 14 tahun, yakni sejak tertular tahun 1997 sampai saat ini, juga belum dapat bebas dari rabies.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Rabies Sedaratan Flores-Lembata yang digelar oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, Rabu (27/4/2011) di Ende, Flores.

Berdasarkan data Dinas Peternakan NTT, untuk wilayah Flores-Lembata (9 kabupaten), dari populasi anjing 233.739 ekor, realisasi vaksinasi tak dapat mencapai standar minimal sebagaimana yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 70 persen, melainkan baru 55,89 persen.

Terungkap dalam rakor itu sejumlah kendala vaksinasi, di antaranya minimnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan vaksinasi di pusat kesehatan hewan (puskeswan) di tingkat kecamatan, keterbatasan jumlah tenaga vaksinator, ketersediaan vaksin yang terbatas, serta ketiadaan dana sosialisasi.

Lemahnya vaksinasi menyebabkan kasus rabies sulit ditekan. Artinya, dari tahun 1997-2010 tetap banyak kasus gigitan anjing rabies mencapai 28.302 kasus, bahkan menyebabkan kematian sebanyak 215 kasus.

Dari 9 kabupaten itu, kasus kematian paling banyak terjadi di Kabupaten Ngada (73 kasus) dan kasus gigitan rabies paling banyak terjadi di Kabupaten Manggarai (6.786 kasus).

Target vaksinasi 100 persen sampai saat ini belum dapat dicapai. Salah satunya karena budaya masyarakat yang masih memelihara anjing yang bebas berkeliaran (tidak diikat).

"Dengan kondisi jumlah vaksinator yang terbatas, hal ini sangat menyulitkan karena vaksinator harus mencari dulu anjing yang akan divaksin, sementara daerah yang mesti dijangkau amat luas," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Manggarai Daniel Baru, Rabu di Ende.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Produksi Ternak Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Manggarai Barat Viktor Ranggu mengemukakan, karena keterbatasan alokasi anggaran dari APBD, vaksin yang digunakan tahun ini sementara masih mengandalkan sisa persediaan vaksin tahun lalu (2010) sekitar 7.795 dosis.

Dari total persediaan tahun 2010 sebanyak 11.000 dosis, direncanakan untuk vaksinasi anjing sebanyak 9.926 ekor meski yang baru tervaksin 3.205 ekor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com