Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutinlah Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Kompas.com - 30/04/2011, 09:34 WIB

Kompas.com - "Berapa ya berat si dedek sekarang?" "Sudah bertambah berapa tingginya?". Kedua pertanyaan tersebut biasanya mendominasi perhatian orangtua terhadap tumbuh kembang buah hatinya. Jarang ada orangtua yang tertarik untuk mengukur lingkar kepala bayinya.

Ukuran lingkar kepala bayi, menurut dr.Attila Dewanti, Sp.A, menjadi salah satu parameter penting tumbuh kembang bayi. "Ukuran lingkar kepala mencerminkan pertumbuhan volume otak bayi perbulannya," paparnya.

Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm. Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan. Selanjutnya di usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan.

"Biasakan untuk mengukur lingkar kepala bayi secara rutin. Jika ukurannya tidak bertambah dalam dua bulan, sebaiknya hati-hati," kata dokter anak dari Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta itu.

Tumbuh kembang otak manusia, lanjut Attila, dimulai pada trisemester tiga kehamilan sampai bayi berusia tiga tahun. Karena itu ia menganjurkan agar orangtua rutin memantau ukuran lingkar kepala anak sampai usia tiga tahun.

Tumbuh kembang otak ini merupakan proses yang rumit, sudah terprogram secara genetik, dan mengikuti urutan yang teratur sesuai kronologis usia. "Jika proses tumbuh kembang otak terlewati, misalnya karena kena penyakit yang menyerang sel-sel otak, maka perkembangan otak tidak bisa diulang lagi," imbuhnya.

Sebagian besar pertumbuhan otak bayi terjadi pada tiga tahun pertama kehidupannya. Saat lahir berat otak bayi baru 350 gram. Kemudian beratnya naik mencapai 1.000 gram di usia setahun dan menjadi 1200 gram saat anak berusia dua tahun.

Di usia dewasa, otak manusia hanya 1250 gram pada wanita dan 1.400 gram pada laki-laki. "Jadi 175 persen perkembangan otak terjadi di usia bayi sampai balita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com