Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Dini Hidrosefalus

Kompas.com - 30/04/2011, 10:52 WIB

KOMPAS.com - Hidrosefalus atau akumulasi cairan di dalam otak yang menyebabkan kepala bayi membesar sebenarnya bisa dicegah dan dideteksi dengan cara sederhana, yakni melalui pengukuran lingkar kepala.

"Pada saat bayi kontrol tiap bulan, biasanya kita pantau lingkar kepala. Selain juga memantau berat badan tinggi badan," kata dr. Diah Pramita, SpA pada seminar Pentingnya Nutrisi yang Tepat Untuk Tumbuh Kembang Buah Hati, di Brawijaya Women & Clinic, Jumat, (29/4/2011).

Diah mengatakan mengukur kepala pada bayi, bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan tahu cara yang benar. Cara sederhana yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan meteran baju/kain.

"Jadi diukur mengelilingi lingkar kepala melewati kedua alis melingkari belakang kepala, cari belakang kepala yang paling menonjol. Lalu kita ukur, itu namanya lingkar kepala," jelasnya.

Ia menambahkan, lingkar kepala bayi akan bertambah sesuai dengan usianya. "Jadi kita plot digrafik lingkar kepala. Kalau dia mulai menyimpang, melebihi dari batas maksimal, kita harus curiga ada kelainan seperti hidrosefalus," tambahnya.

Bila sudah seperti itu, langkah langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah dengan melakukan pemeriksaan lengkap, seperti CT-Scan untuk memastikan apakah memang kelainan itu hidrosefalus atau ada penyebab lain.

"Jika kelainannya ringan, dokter akan menyedot cairan di otak bayi dan bayi bisa tumbuh dengan sehat. Bila hidrosefalusnya berat akan sulit untuk sembuh," kata Diah.

Penyebab bermacam

Penyebab hidrosefalus bermacam-macam. Namun yang paling sering ditemui adalah karena kelainan bawaan sejak lahir yang disebabkan infeksi toksoplasmosis. "Jika ada infeksi saat dikandungan biasanya bayinya lahir dengan hidrosefalus. Paling sering biasanya itu," imbuhnya.

Yang penting untuk diketahui hidrosefalus bukanlah penyakit turunan. Penyakit ini juga bisa dicegah dengan cara pemeriksaan secara rutin sebelum dan selama kehamilan. "Tes TORCH juga bisa jadi alternatif untuk mencegah bayi cacat," imbuh Diah.

"Jadi sebelum hamil si ibu harus sudah dipastikan bahwa dia sehat. Tidak ada infeksi-infeksi yang bisa menyebabkan kelainan bawaan. Kebanyakan para ibu memeriksa, kalau sudah hamil. Jadi sudah telat," bebernya.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah dengan menjaga asupan gizi. Kekurangan zat gizi tertentu atau komponen tertentu bisa berakibat kelainan pada bayi, termasuk kelainan otak.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com