Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pendek, Problem Gizi Sejak Lama

Kompas.com - 02/05/2011, 18:07 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Status kecukupan gizi pada anak seringkali berpatokan pada kurus atau tidaknya tubuh sang anak. Padahal, sekarang ini yang harus lebih diperhatikan adalah masalah tinggi badan pada anak yang tidak sesuai dengan pertambahan usianya.

"Sekarang ini kita seharusnya sudah lebih aware lagi dengan anak-anak yang pendek," kata Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, dalam acara penyuluhan gizi memperingati Hari Pendidikan Nasional 2011  di SD Menteng 02 Jakarta, Senin, (2/5/2011).

Jumlah kasus anak berpostur pendek memang masih memprihatinkan di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2010 (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, prevalensi kependekan secara nasional pada anak-anak usia 6-12 tahun mencapai 35,6 persen, yang terdiri dari 15,1 persen kategori sangat pendek dan 20 persen kategori pendek.  Prevalensi kependekan yang terendah berada di provinsi Bali yakni 15,6 persen sedangkan yang tertinggi di Nusa Tenggara Timur mencapai 58,5 persen.

Menurut Tirta, anak pendek adalah anak yang sudah mempunyai masalah dengan kualitas gizinya sejak lama. "Jadi anak yang tidak sesuai pertumbuhannya, sudah pasti masa lalunya (gizi) jelek," tambahnya.

Tirta menilai, pada dasarnya semua anak di belahan dunia mana pun pertumbuhannya sama. Tinggi pendeknya badan biasanya ditentukan pada asupan makanan dan gizi yang diterima.

"Kalau kita makan dengan gizi yang baik dan kalsium sama, kita yang hidup di Indonesia, harusnya punya anak yang tingginya sama dengan mereka yang tinggal di Amerika Serikat," jelasnya.

Tirta tidak menampik kalau faktor genetik menjadi salah satu penyebab tinggi badan seseorang. Namun itu semua kata Tirta bisa dipengaruhi. Salah satunya adalah faktor lingkungan yang mempunyai andil besar dalam melakukan perubahan. "Tidak ada alasan kalau kita orang Indonesia, nggak bisa tinggi," katanya.

Sebagai contohnya, Tirta coba memberikan perbandingan tinggi badan anak sekolah swasta dan negeri, dimana anak sekolah swasta cenderung memiliki tubuh yang lebih tinggi dibandingkan yang bersekolah di negeri.

"Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia pada anak yang sekolah di swasta (katolik) dibandingkan yang sekolah di negeri, diukur tinggi badannya dengan umur yang sama, ternyata mereka yang ada disekolah swasta itu badannya lebih tinggi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com