Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramuan Sehat untuk Andropause

Kompas.com - 03/05/2011, 18:20 WIB

KOMPAS.com - Andropause merupakan fenomena penurunan kesehatan pada pria seperti menopause pada wanita. Bila menopause ditandai dengan berhentinya menstruasi, andropause tidak diketahui tanda-tandanya. Meski begitu, cepat lelah dan penurunan gairah pada pria usia 40 ke atas bisa dibaca sebagai salah satu isyarat.

Andropause biasanya memengaruhi kehidupan pria berumur 40-60 tahun. Tidak seperti menopause yang ditandai dengan berhentinya menstruasi, pada pria tidak diketahui gejala memasuki fase andropause.

Dari berbagai literatur yang ada, gejala-gejala andropause boleh disimpulkan sebagai berikut: menurunnya kadar hormon testosteron, penurunan gairah, cepat lelah, kehilangan energi, serta penurunan libido dan kekuatan fisik.

Mengapa andropause muncul?

Menurut Ir. Lukas Tersono Adi, herbalis dari Herbacure Center, Bintaro, Tangerang, andropause merupakan fenomena kesehatan yang dialami setiap pria.

Kadar hormon testosteron pada pria mencapai puncaknya (100 persen), di kisaran umur 20 tahun. Di usia 80 tahun hanya tersisa sekitar 20-50 persen. Penurunan rata-rata setiap tahun sekitar 2 persen. Kadar normal testosteron dalam darah adalah 500-1.100 mg/ml.

Menurut Lukas, ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan kadar hormon testosteron, yakni pola hidup (kurang olahraga, merokok, stres), pola makan (alkohol, kolesterol), polusi, obesitas (kegemukan), dan pengobatan yang salah.

Banyak pria mengaku dirinya mengalami andropause syndrome. "Tanda-tandanya gelisah, mudah tersinggung, cepat lelah, depresi, penurunan libido, ingatan, konsentrasi, dan gairah," kata Lukas.

Terapi yang bisa dilakukan untuk meredakan sindrom andropause, secara :

1. Medis kedokteran : Suntik testosteron, Gel hormon, Susuk hormon (harus dengan pengawasan dokter).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com