Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Dokter Anjurkan Meditasi

Kompas.com - 13/05/2011, 07:25 WIB

KOMPAS.com — Kini semakin banyak dokter yang tidak hanya mengandalkan obat farmasi untuk kesembuhan pasiennya, tetapi juga terapi komplementer seperti yoga atau meditasi. Data di Amerika Serikat menunjukkan, 3 persen pasien di sana melakukan terapi keseimbangan tubuh dan jiwa karena rekomendasi dokternya.

Pada tahun 2007, 38 persen orang Amerika menggunakan pengobatan alternatif dan komplementer. Terapi keseimbangan tubuh dan jiwa, seperti yoga atau tai-chi yang mulai dikenal sejak tahun 2002, saat ini mengalami kenaikan popularitas hingga 75 persen.

Setelah disurvei, ternyata lebih dari 3 persen orang melakukan terapi atas anjuran dokternya. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan National Health Interview Survey tahun 2007 terhadap 23.000 rumah tangga.

Hasil survei menunjukkan 6,3 juta penduduk menggunakan terapi keseimbangan tubuh dan jiwa berdasarkan rekomendasi dokternya dan 34,8 persen melakukannya atas inisiatif sendiri. Kelompok yang mengikuti saran dokter itu pada umumnya memiliki kesehatan yang lebih buruk.

"Para dokter itu menganjurkan pasiennya untuk melakukan terapi komplementer sebagai upaya terakhir saat terapi konvensional gagal. Karena itu, kami menduga, jika terapi komplementer itu dilakukan sejak awal, mungkin hasilnya lebih baik," kata Dr. Aditi Nerurkar dari Harvard Medical School yang melakukan riset ini.

Kecenderungan yang sama juga bisa dilihat di perkotaan di Indonesia. Meski belum dianjurkan dokter, terapi komplementer seperti yoga atau meditasi kini makin mudah ditemukan, bahkan termasuk dalam program di pusat-pusat kebugaran.

Menurut dr. Surjo Dharmono, Sp.KJ(K) dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, terapi semacam meditasi dianjurkan kepada pasien bukan untuk mengobati penyakit. "Tujuannya adalah mengurangi stres akibat penyakit yang diderita. Ketika stres berkurang, kekebalan tubuh akan meningkat sehingga diharapkan penyakitnya lebih cepat sembuh," katanya yang ditemui beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau