Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alzheimer dan Parkinson Bisa Menyerang Sekaligus

Kompas.com - 18/05/2011, 09:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Alzheimer dan Parkinson merupakan beberapa jenis penyakit otak yang menyebabkan demensia (pikun). Walaupun pada awal perkembangannya mempunyai tanda dan gejala yang hampir sama, tapi keduanya merupakan penyakit yang terpisah dan berbeda. Namun pada beberapa kasus, juga ditemukan pasien yang mengidap gabungan antara Parkinson dan Alzheimer.

"Bisa juga gejala orang Parkinson gabung dengan Alzheimer. Jadi jangan heran kalau ada orang yang dua-duanya dapat," kata dr. Raul Sibarani Sp.S dari Rumah Sakit MRCCC Siloam dalam seminar awam membahas Demensia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Raul, tanda dan gejala yang khas untuk orang Parkinson adalah mengalami tremor. Tremor biasanya hanya pada satu sisi badan dan umumnya terjadi pada tangan. Pada penderita Parkinson, secara bertahap mulai terlihat cara berjalan yang lamban dengan kaki yang diseret disertai langkah kaki yang tidak stabil.

Sedangkan gejala Alzheimer diawali dengan hilangnya sedikit memori dan rasa bingung. Secara bertahap, gejala ini akan semakin memburuk dan mengakibatkan penurunan fungsi mental yang tidak tersembuhkan, sehingga seseorang dapat kehilangan kemampuan untuk mengingat, menalar, dan belajar.

"Sekarang ternyata ada penyakit yang merupakan gabungan dua-duanya. Penyakitnya memang jarang, tapi bukan berarti tidak ada. Gabungan keduanya namanya demensia lewy body," jelas Raul.

Lewy body adalah endapan protein yang terdapat pada sel-sel saraf yang mengalami kerusakan. Endapan ini sering ditemukan pada bagian yang dalam di otak pasien Parkinson. Bila tersebar luas diseluruh otak, lewy body dapat menimbulkan tanda serta gejala yang mirip dengan penderita Alzheimer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com