Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF Buka-bukaan Harga Vaksin

Kompas.com - 30/05/2011, 11:27 WIB

KOMPAS.com — Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) untuk kali pertama memublikasikan harga vaksin yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan farmasi. Kebijakan ini diambil UNICEF dengan tujuan menciptakan iklim kompetisi di tengah meningkatnya pembiayaan.

Pada Jumat (28/5/2010), UNICEF dalam situs resminya melansir harga asli yang diberikan oleh setiap perusahaan farmasi untuk pembelian 16 jenis vaksin dalam satu dekade terakhir. Langkah ini jelas tidak sejalan dengan kebijakan beberapa perusahaan farmasi Barat.

Novartis AG dan Merck & Co, misalnya, hanya menjual satu dari sekian banyak vaksin untuk anak-anak kepada UNICEF. Mereka kemudian sama-sama menyangkal soal tarif yang telah dirilis tersebut.

Sebagai pembeli terbesar produk untuk program imunisasi, UNICEF berencana melanjutkan kebijakan transparansi ini untuk pembelian berikutnya, dengan harapan upaya ini bakal mendorong perusahaan farmasi menurunkan harga vaksin. Dengan begitu, UNICEF dapat meningkatkan cakupan imunisasi ke lebih banyak anak di dunia dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

"Transparansi juga akan membantu mengembangkan iklim kompetitif, dengan pemasok yang lebih beragam," ungkap Shanelle Hall, Direktur Divisi Suplai UNICEF.

Ia juga mencatat, kebijakan ini akan membantu mitra-mitra UNICEF dan negara-negara yang membeli vaksin untuk kepentingan mereka supaya lebih mengambil keputusan yang tepat dalam bernegosiasi dengan perusahaan farmasi.

Tahun lalu, UNICEF menghabiskan 757 juta dollar AS untuk menyediakan 2,5 miliar dosis vaksin kepada 99 negara, atau mencapai 58 persen anak-anak di dunia.

Dalam daftar harga yang dirilis UNICEF terlihat adanya disparitas yang signifikan. Di dalamnya terlihat bahwa perusahaan farmasi Barat kerap memberi harga dua kali lipat kepada UNICEF ketimbang perusahaan-perusahaan di India dan Indonesia.

Harga vaksin sendiri terus meningkat dalam satu dekade terakhir, dengan vaksin untuk campak, polio, dan tetanus naik hingga dua kali lipat antara 2001 dan 2010.  Sementara itu, harga beberapa jenis vaksin relatif stabil, bahkan ada juga yang menurun karena munculnya pemain baru di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com