Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pasangan Menunda Pernikahan

Kompas.com - 30/05/2011, 14:11 WIB

KOMPAS.com - Pasangan menikah menjadi kalangan minoritas di Amerika. Pasalnya, banyak pasangan muda yang menunda menikah karena alasan karier atau tak ingin punya anak di usia muda. Selain juga banyak pasangan menikah yang bercerai, atau hidup sendiri karena pasangannya meninggal.

Sensus di Amerika 2010 lalu menunjukkan, jumlah pasangan menikah menurun. Porsinya 48 persen dari total jumlah rumah tangga, menurun dari 52 persen pada dekade sebelumnya. Sementara, di Amerika, banyak pasangan yang memilih hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Jumlah pasangan tipe ini meningkat 13 persen dari 2009, menjadi 7,5 juta.

Anak muda di Amerika juga semakin banyak menunda pernikahan, ditandai dengan bergesernya usia menikah. Jika pada era 60-an, laki-laki menikah pada usia 23 sedangkan perempuan pada usia 20, kini terjadi pergeseran. Rata-rata, laki-laki cenderung memilih menikah di usia 28, sedangkan perempuan di usia 26. Pergeseran usia menikah ini memengaruhi kesempatan hidup. Rata-rata, orang Amerika memiliki umur panjang, hingga 78 tahun, hidup lebih lama dibandingkan generasi pendahulunya di era 60-an.

Sementara menurut kantor pusat statistik nasional di Inggris, jumlah pasangan menikah diperkirakan menurun dari 49 persen saat ini menjadi 41 persen pada 20 tahun ke depan. Pada era 60-an, pria lebih tua biasanya menikahi perempuan yang jauh lebih muda. Sedangkan saat ini, perempuan dan laki-laki memilih pasangan yang seumuran. Fenomena yang juga banyak terjadi di antaranya, perempuan cenderung menikahi pria lebih muda.

Berkembangnya kemandirian perempuan memicu pernikahan pasangan seumuran. Perempuan dan laki-laki lebih memilih pasangan yang setara, dan bisa menjadi partner dalam hubungan. Perempuan masa kini juga tak lagi bergantung dengan karier laki-laki. 

Pada 1963, hanya 15 persen pernikahan dengan perempuan lebih tua dibandingkan pasangannya. Sedangkan saat ini, 26 persen perempuan menikahi laki-laki yang lebih muda. Seperti pernikahan agung Kate Middleton (29), yang lima bulan lebih tua dari Pangeran William (28).

Fenomena menikahi laki-laki lebih muda ini dipengaruhi kemandirian perempuan, termasuk mandiri secara finansial. Selain juga karena pasangan muda masa kini lebih memilih teman hidup dengan prinsip kesetaraan. Anastasia de Waal, Deputy Director Civitas think tank mengatakan, "Banyak orang yang menemukan pasangan di universitas atau tempat bekerja, mereka kemudian menjadi teman, sehingga hubungan yang dibangun lebih setara".

Menurut Anastasia, pasangan muda masa kini menilai pernikahan sebagai kemitraan, dan membangun hubungan dengan prinsip kesetaraan. Tentunya romantisme kemudian membedakan hubungan kemitraan dalam pernikahan ini dengan mitra kerja misalnya.

Tujuan pernikahan di kalangan muda masa kini bukan lagi untuk meraih status sosial, sebagai istri atau suami. Pernikahan lebih dilihat sebagai pencapaian pribadi dari setiap individu, bukan untuk menunjukkan ke orang lain bahwa ia sudah menikah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com