Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar E.coli Ternyata Kecambah Jerman

Kompas.com - 06/06/2011, 12:43 WIB

HAMBURG, KOMPAS.com — Wabah bakteri E.coli yang menggemparkan Jerman ternyata berasal kecambah asal negeri sendiri, bukan timun Spanyol seperti yang dituduhkan selama ini.

Kantor berita AP melaporkan, Minggu (5/6/2011), pejabat kementerian pertanian negara bagian Lower Saxony, Jerman menyatakan kecambah itu diproduksi sebuah pertanian organik di Uezen, yang terletak antara Hamburg dan Hannover.

Sebelumnya, pejabat kesehatan Jerman, Kamis (26/5/2011) mengatakan timun impor dari Spanyol adalah salah satu sumber dari wabah E.Coli. Wabah ini telah menewaskan 22 orang dan membuat sekitar 2.200 sakit.

Tes awal menemukan bahwa beberapa jenis kecambah yang diproduksi pertanian itu tercemar E-coli. "Ada banyak indikasi bahwa fokusnya pada pertanian itu," kata Gert LIndemann, Kementerian Pertanian negara bagian Lower Saxony.

Banyak restoran yang terlibat dalam wabah E.coli terburuk di masa modern itu menerima kiriman kecambah, biasanya menjadi bahan salad, dari pertanian tersebut.

Sejak wabah mematikan ini merebak, "tertuduh" utama adalah timun, selada, dan tomat yang kemungkinan berasal dari Spanyol. Para petani Spanyol mengeluhkan tuduhan itu karena banyak negara Eropa yang akhirnya menghentikan impor sayur Spanyol.

"Pertama yang jahat Spanyol, lalu kita mendengar, dan sangat mengejutkan, bahwa penyebabnya tetangga kita sendiri," kata Dietrich Benni yang tinggal dekat pertanian tersebut.

"Semua ini agak menakutkan, terutama karena berasal dari pertanian organik. Mulai sekarang saya berhenti makan makanan organik," imbuhnya.

Pertanian itu ditutup sejak Minggu dan semua produknya ditarik, termasuk bumbu segar, buah, bunga, dan kentang. Dua karyawannya juga terkena E.coli, ungkap Lindemann, yang menambahkan pertanian itu memproduksi 18 jenis kecambah.

Soal bagaimana bisa terkontaminasi, Lindemann mencatat, kecambah-kecambah itu ditumbuhkan dengan uap dalam tong pada suhu 38 derajat Celcius, suhu ideal untuk bakteri berkembang biak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com