Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Laki-laki Ditemukan di Hutan Jati

Kompas.com - 04/07/2011, 15:57 WIB

KENDAL KOMPAS.com - Seorang bayi laki- laki ditemukan di tengah hutan jati di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal Jawa tengah, Senin (4/7/2011). Bayi yang diperkirakan berumur lima hari itu ditemukan oleh petani kacang, Etri (22), warga Meteran RT 4/RW 14, Desa Kertosari, Kecamatan Singorojo, Kendal.

Saat ditemukan, kondisi bayi yang hanya dibalut selimut itu sangat sehat dan masih ada tali pusarnya. Namun, tubuh bayi penuh rumput dan gigitan nyamuk.

Etri mengatakan, ia pertama kali mengetahui keberadaan bayi tersebut saat bermaksud pulang ke rumah, setelah memanen kacang di tegalan. Sewaktu melewati kawasan hutan, ia mendengar suara tangis bayi.

Awalnya Etri merasa takut mendengar suara tangis bayi di siang hari itu. Namunu, karena penasaran, ia mencoba memberanikan diri untuk mendekati sumber suara itu. Setelah didekati, ternyata suara tangis itu berasal dari bayi laki- laki mungil yang tergeletak di tanah.

"Saya tidak tahu ini anak siapa, kok, orang tuanya sampai demikian tega membiarkan sekecil ini ditinggal begitu saja di tengah hutan sendirian. Mungkin ia menangis karena lapar atau digigit semut," kata Etri.

Karena takut, Etri kemudian memanggil ibunya, Rohmini, yang masih berada di tegalan dan kemudian menggendong bayi tersebut. Bayi temuan itu akhirnya dibawa pulang dan diserahkan kepada Hj. Darmini, petugas Puskemas Singorojo 2 Kendal.

Belum diketahui motif pembuangan bayi tersebut. Kasusnya kini tengah ditangani pihak kepolisian setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com