Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tarik Obat ARV Kedaluwarsa

Kompas.com - 02/08/2011, 07:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah akan menarik obat antiretroviral yang kedaluwarsa. Rumah sakit diminta memberikan obat baru kepada para pengidap HIV/AIDS.

Langkah ini diambil menyusul keluhan pengidap HIV/AIDS yang tergabung dalam Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI) yang menerima obat antiretroviral (ARV) kedaluwarsa. Setidaknya 16 orang berunjuk rasa di depan Kantor Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Senin (1/8/2011), di Jakarta.

”Obat ARV baru sudah tiba. Rumah sakit jangan lagi memberikan obat yang kedaluwarsa,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal P2PL Yusharmen.

Pemerintah akan menarik obat kedaluwarsa untuk dimusnahkan. Obat ARV baru yang bisa digunakan hingga September 2013 didistribusikan setidaknya ke RS Cipto Mangunkusumo dan RS Kramat 128 di Jakarta.

Menurut Arman Arya, Deputi Penguatan Provinsi JOTHI, kasus ARV kedaluwarsa juga terjadi di Jambi dan Yogyakarta pada 2011. Kasus mengemuka saat pasien mendapat obat kedaluwarsa bulan Mei 2011 saat berobat pada bulan Juli. Hal ini, ujar Arman, terjadi di RS Kramat 128, RSUD Tarakan, dan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di Jakarta. ”Kata dokter, tiga bulan setelah kedaluwarsa masih bisa digunakan, tetapi kami khawatir,” kata dia.

Prof Zubairi Djoerban, dokter ahli hematologi dan pemerhati HIV/AIDS yang berpraktik di RS Kramat 128, mengatakan, rumah sakit sebenarnya tidak mau menerima obat kedaluwarsa. Namun, ketika obat baru belum datang, pihak rumah sakit memberikan obat ARV yang tersedia.

ARV itu adalah bantuan dari Global Fund for AIDS, TB, and Malaria (GFATM). Dengan kerja sama ini, pengidap HIV bisa mendapatkan obat secara gratis.

Kepala Subdirektorat AIDS dan PMS Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung Toni Wandra mengakui, ada keterlambatan pengiriman obat ARV ke Indonesia pada 2011.

Pemerintah mengajukan permintaan ARV sejak Oktober 2010. Namun, obat dari Voluntary Pool Procurement yang ditunjuk sebagai distributor baru sampai bulan Juni 2011. (SIN)

Lihat Juga Video ”Pemerintah Akan Tarik Obat Antiretroviral” di vod.kompas.com/antiretroviral

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com