Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perceraian Orangtua Pengaruhi Prestasi Sekolah Anak

Kompas.com - 02/08/2011, 08:45 WIB

KOMPAS.com - Keharmonisan keluarga ternyata memang sangat berpengaruh pada prestasi maupun kemampuan sosial anak. Studi terbaru yang dilakukan oleh University of Wisconsin-Madison menemukan, anak-anak dari orangtua yang bercerai sering ketinggalan dalam pelajaran matematika dibandingkan teman-teman sekelasnya. Selain itu, kemampuan bersosialisasi mereka juga ikut terpengaruh akibat paparan rasa cemas, stres, dan juga rendahnya rasa percaya diri.

Menurut Hyun Sik Kim, salah satu peneliti sekaligus kandidat PhD untuk bidang sosiologi, hasil studi ini mengungkapkan bahwa efek buruk ini biasanya baru terlihat pada saat orangtua memasuki proses perceraian.

"Banyak orang berpikir, pasangan yang mengalami konflik internal cukup panas sebelum perceraian, sehingga wajar saja bila anak-anaknya sudah mengalami masalah pada masa itu," papar Kim lebih lanjut. "Namun, ternyata hal ini tidak terbukti. Anak-anak baru mengalami dampaknya setelah perceraian. Meski dampak ini tidak semakin memburuk seiring dengan waktu, tidak ada tanda-tanda juga yang menunjukkan bahwa anak-anak ini akan mengejar ketinggalannya di sekolah."

Kim menyatakan bahwa mata pelajaran yang paling terancam kondisi ini adalah matematika. Kenapa? Menurutnya, belajar matematika itu sifatnya kumulatif. Artinya, anak perlu menguasai tahap per tahap dengan baik agar dapat berkembang. Misalnya, jika anak tidak menguasai pelajaran pertambahan dan pengurangan, ia akan mengalami kesulitan saat belajar perkalian.

Sejauh mana hubungan perceraian dengan kemampuan belajar anak? Kim mengamati bahwa ini lebih berkaitan dengan konsentrasi belajar yang berkurang.

"Ini dapat dipengaruhi rasa tertekan karena melihat orangtua yang selalu cekcok atau mengalami stres karena harus bercerai," tutur Kim.

Selain itu, perubahan yang membuat hidup anak-anak menjadi tidak stabil dapat membuat pikiran mereka terganggu, sehingga tidak dapat memusatkan perhatian. Ditambah lagi, orangtua yang bercerai juga kerap kali tidak dapat fokus dalam mengurus anaknya, karena semakin banyak hal yang perlu diselesaikannya sebagai orangtua tunggal. Kondisi tersebut membuat mereka jadi lebih mudah memarahi atau beradu-argumen dengan anak, sehingga juga dapat memengaruhi perkembangan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com