Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vaksin Melemahkan Imun Tubuh?

Kompas.com - 04/08/2011, 10:27 WIB

KOMPAS.com — Masalah keamanan vaksinasi sepertinya tak henti menghantui para orangtua. Salah satu mitos yang banyak beredar adalah bahwa vaksinasi akan melemahkan sistem kekebalan tubuh alami anak.

Kekebalan (imunitas) seseorang terhadap penyakit infeksi terbentuk akibat reaksi tubuh terhadap mikroorganisme penyebab penyakit. Mekanisme sistem imun tubuh sendiri sangat kompleks, yang terdiri dari kumpulan organ, jaringan, sel, dan molekul.

Tubuh kita juga dianugerahi dua jalur pertahanan yang saling berhubungan dan melindungi kita dari mikroorganisme berbahaya. Kedua imunitas tersebut adalah imunitas lahir (nonspesifik) dan imunitas yang didapat setelah lahir (spesifik).

Menurut penjelasan dr Soedjatmiko, SpA, konsultan tumbuh kembang anak, vaksinasi akan merangsang kekebalan spesifik anak. "Imunitas yang didapatkan anak dari makanan atau lingkungan yang bersih bersifat umum dan tidak bisa melawan penyakit tertentu," katanya dalam acara Pfizer Press Circle yang bertajuk "Kesehatan Mental dan Fisik Anak Sebagai Investasi Tak Ternilai bagi Bangsa" di Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Imunitas spesifik juga menjadi pertahanan lini kedua untuk beraksi ketika pertahanan imunitas lahiriah sudah kewalahan. Kerja imunitas spesifik ini pertama-pertama mencoba membatasi berkembang biaknya mikroorganisme dan menghentikan serangan berulang terhadap penyakit yang sama.

Setiap dosis vaksin yang disuntikkan dalam tubuh anak juga sudah disesuaikan agar tubuh bisa membuat pertahanan dan melawan jika infeksi yang sesungguhnya hadir.

Kekebalan yang sudah berada dalam tubuh seseorang itu akan bertahan lama. Bahkan, ada yang bertahan sepanjang hidup. Namun, kekebalan seseorang terhadap penyakit tertentu juga perlu diperbaharui. Oleh karena itu, jika kadar antibodi telah menurun, maka imunisasi perlu diberikan kembali (booster).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com