Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadas, Anak Penderita GBS yang Sembuh

Kompas.com - 07/08/2011, 18:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun lalu, penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) ternyata diderita juga oleh seorang anak bernama Cadas Propopuli Azzam Baribin (13).

Namun kini siswa kelas dua SMP Negeri 68 Jakarta itu sudah sehat kembali dan dapat beraktivitas seperti biasa. "Seminggu pertama ngeluh telapak kakinya kesemutan dan sakit. Setelah itu sampai telapak tangan nggak bisa gerak," ungkap ibu Cadas, Nia Damayanti ketika dijumpai di Gerakan Seribu Rupiah di Jakarta, Minggu (7/8/2011).

Cadas pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pada tanggal 2 Mei 2010. Selama dua minggu, ia dirawat di RSPI dan menjalani terapi hingga bulan Juni.

Pada bulan Juli, ia masih sempat masuk sekolah dengan tetap menggunakan alat bantu jalan. "Susah sekali dia disuruh pake alat bantu jalan waktu itu. Tapi nggak lama masuk sekolah, Cadas kambuh lagi," tutur Nia.

Cadas juga sempat menjalani pengobatan di Singapura. Dalam rentang waktu lima bulan, Cadas kembali pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa. Tepatnya pada bulan September 2010, Cadas sembuh total.

"Final word untuk penyakit ini hanyalah akut atau kronis. Ketika itu kronis, pengobatan dan perawatan harus intensif," ujar Nia.

Ia pun menuturkan bahwa butuh banyak pertimbangan untuk membawa anak sulungnya ini ke Singapura mengingat penyakit ini menyerang organ tubuh hanya dalam hitungan jam saja. "Penyakit ini menjalar hanya dalam hitungan jam saja. Penanganannya harus tepat," jelas Nia.

Ia pun berkisah saat anaknya terkena GBS, hampir setiap hari ia mencari tahu tentang penyakit ini. Tidak hanya itu, kehidupan keluarganya pun berubah lantaran perhatiannya tercurah ke putra sulungnya ini.

"Bayangkan saja. Awalnya flu kok tiba-tiba langsung begitu. Sebelumnya dokter THT keluarga kami sempat bilang jika ada virus di anak saya yang bisa menyebabkan gagal organ," ungkapnya.

Benar saja, enam bulan setelah pernyataan dokter tersebut, Cadas terkena GBS. Setiap hari pengobatan, orang tuanya harus menghabiskan biaya sekitar Rp 24 juta. Karena untuk satu ampul obat berukuran 5 ml saja berharga Rp 7,5 juta.

"Ya memang itu obatnya. Jadi mau gimana lagi. Dan itu cukup ampuh. Kalau tidak pilihannya transplantasi plasma atau steroid. Tapi saya bersyukur anak saya dapat sembuh. Saya berdoa Shafa dan Azka juga bisa sehat kembali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com