Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kasus Diare

Kompas.com - 10/08/2011, 07:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan, seperti diare, patut diwaspadai oleh mereka yang berpuasa. Masyarakat harus menjaga pola makan dan pemerintah didorong mengawasi peredaran makanan di jalanan.

Ari Fahrial Syam, Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia yang juga dokter spesialis gastroenterologi dan hepatologi, mengatakan, selama pekan pertama puasa, 70 persen dari 60 pasien yang berobat batal berpuasa karena kasus diare.

”Mereka yang menpunyai sakit maag dan sejarah gangguan pencernaan cenderung diare di pekan pertama,” kata Ari dalam diskusi ”Bersihkan Diri, Hari Kemenangan Menanti”, Senin (8/8), di Jakarta.

Munculnya kasus diare dipicu asupan makanan yang tidak tepat selama puasa. Saat sahur tidak disarankan untuk makan mi instan dan makanan yang mengandung keju dan cokelat. Makanan jenis ini, menurut Ari, mempercepat pengosongan lambung.

Setelah makan sahur tidak disarankan langsung tidur. Jika harus segera tidur disarankan menggunakan bantal yang tinggi. ”Jadi makanan bisa turun untuk dicerna,” kata Ari.

Bulan puasa, Ari melanjutkan, bisa dilalui dengan mudah jika orang menjaga asupan makanan secara seimbang. Konsumsi air harus dijaga 8-10 gelas per hari.

Secara terpisah, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan M Subuh mengatakan, gangguan pencernaan rentan terjadi akibat perubahan pola makan.

Yang juga perlu diwaspadai adalah faktor kebersihan makanan. ”Kita harus berhati-hati memilih makanan di jalanan terkait kebersihannya, termasuk saat berbelanja makanan untuk berbuka puasa,” katanya.

Subuh meminta agar dinas kesehatan kabupaten/kota dan Badan Pengawas Obat dan Makanan di daerah segera bergerak untuk mengawasi peredaran makanan di daerah masing-masing.

”Sedari sekarang harus diawasi untuk mencegah keluhan diare atau keracunan makanan,” kata Subuh. (SIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com