Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kram Kaki, Nyeri Penganggu Tidur

Kompas.com - 15/08/2011, 13:25 WIB

Kompas.com - Kram pada kaki yang biasanya datang di malam hari, bukan hanya menimbulkan nyeri tapi juga pengganggu tidur. International Classification of Sleep Disorder juga menyatakan kram pada kaki sebagai salah satu gangguan tidur yang sering dialami.

Menurut Lisa Shives, ahli gangguan tidur, kram pada kaki terjadi karena kontraksi otot yang intens, mendadak dan di luar kontrol. Biasanya kontraksi ini terjadi pada otot betis atau otot kecil di telapak kaki.

"Frekuensi dan prevalensi kram otot akan meningkat seiring dengan pertambahan usia," kata Shives.

Penelitian menunjukkan sepertiga orang berusia di atas 60 tahun menderita kram kaki saat tidur dan kondisi itu membuat mereka lebih sering terbangun di malam hari.

Beberapa gangguan kesehatan juga bisa meningkatkan kejadian kram kaki, misalnya diabetes, penyakit vaskular periferal serta gangguan saraf muskular. Obat-obatan seperti kontrasepsi oral juga bisa memicu kram kaki.

Kondisi lain yang menyebabkan kram adalah kehamilan. Beberapa penelitian juga menemukan kram pada kaki sering dialami orang yang dehidrasi atau gangguan keseimbangan elektrolit. Meski kegiatan olahraga yang keras bisa meningkatkan risiko kram namun cukup banyak orang yang mengalami kram meski di siang hari tidak berolahraga.

Bila kejadian kram jarang terjadi, biasanya orang tidak menganggapnya serius. Namun menurut Shives cukup banyak orang yang menderita kram kaki setiap malam, bahkan beberapa kali dalam semalam. Jika sudah begini orang tersebut akan menderita gangguan tidur kronik.

Sensasi nyeri akibat kram biasanya menghilang dengan peregangan pada otot-otot yang mengalami kram.

Kram kaki sering disalahartikan sebagai restless leg syndrome (sindrom kaki tidak mau istirahat). Padahal menurut Shives keduanya berbeda meski seorang pasien bisa mengalami keduanya.

"Restless leg syndrome tidak terjadi mendadak. Biasanya juga rasa nyeri dan perasaan tidak nyaman pada kaki akan tetap dirasakan hingga dua jam. Rasa tidak nyaman itu juga akan menghilang beberapa menit ketika penderita berjalan atau menggosok kaki mereka," katanya.

Bila kram pada kaki sering terjadi dan intens, disarankan untuk berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui ada tidaknya penyebab lain seperti gangguan saraf atau kekurangan kalsium.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com