Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui Mencegah Kriminalitas

Kompas.com - 17/08/2011, 16:28 WIB

Oleh: Toto Sudargo *

Menyusui merupakan cara penyediaan zat gizi yang cukup bagi bayi baru lahir untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian kolostrum, yang jumlahnya hanya sekitar setengah sendok teh, 1 jam pertama setelah kelahiran direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai makanan yang sempurna bagi bayi baru lahir. ASI eksklusif harus diberikan kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan, dan durasi menyusui pada bayi yang dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Tetapi kenyataan di lapangan berbicara lain. Cakupan ASI eksklusif masih jauh dari harapan, kisarannya antara 19-35% dengan alasan yang sangat beragam, mulai dari ASI yang tidak keluar hingga ketakutan dengan hilangnya keindahan dari payudara. Fenomena tersebut masih menghantui bagi bayi yang sangat membutuhkan ASI, ditambah lagi dengan iklan produk susu formula yang sangat menjanjikan kehebatan. Celakanya lagi, masih ditemukan beberapa gelintir oknum tenaga kesehatan yang mendukung produk susu formula untuk diberikan pada bayi usia kurang dari 6 bulan.

Padahal, Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, Kementerian Kesehatan mendorong agar setiap pelayanan kesehatan terutama di puskesmas dan rumah sakit menyediakan konselor menyusui.  Hal ini penting untuk membantu para ibu yang memiliki kendala memberikan ASI (Kompas, 11/8/2011)

Keuntungan menyusui

Sebagian masyarakat mengetahui bahwa Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber zat gizi yang unik dan tidak dapat secara memadai digantikan oleh makanan apapun termasuk susu formula. Banyak keuntungan menyusui ASI terhadap bayi maupun ibunya. Bagi bayi, ASI dapat mencegah penyakit infeksi dan penyakit lain seperti diabetes, penyakit kardiovaskuler pada kehidupan remajanya. Selain itu ASI dapat meningkatkan kecerdasan anak.

Menyusui juga dapat mengontrol terjadi kehamilan berikutnya, dapat mencegah terjadi oestoporosis, meningkatkan kesehatan wanita yang diabetes, mencegah terjadi kanker payudara, dan kecil kemungkinan wanita menyusui mengalami kanker ovarium atau endometrium. Menyusui juga dapat meningkatkan kepercayaan diri sang ibu karena bisa memberikan banyak asupan zat gizi bagi bayi dan secara psikologis meningkatkan hubungan antara ibu dan anak.

Selain itu, menyusui dapat mengurangi resiko kelebihan berat badan dan obesitas. Centers for Disease Control and Prevention/CDC (2007) menyatakan, ada beberapa penjelasan potensial mengapa bayi yang diberi ASI terhindar dari obesitas. Salah satunya adalah bayi yang mendapat AS dapat mengendalikan jumlah susu yang dikonsumsinya, sehingga dapat mengatur rasa lapar dan kenyang lebih baik daripada bayi-bayi yang diberi susu formula.

ASI dan pengendalian emosi

Aktivitas menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Menyusui juga berperan penting dalam perkembangan emosional dan spiritual anak. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog di rumah sakit di Amerika, dan menemukan bahwa banyak fakta tentang pengaruh pemberian ASI terhadap emosi dan perkembangan mental anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com