Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemak Ibu Ganggu Perkembangan Janin

Kompas.com - 22/08/2011, 12:12 WIB

Kompas.com - Perempuan yang sedang merencanakan kehamilan sangat disarankan untuk menjaga berat badannya. Sel telur dari calon ibu yang obesitas atau menderita diabetes berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan karena paparan asam lemak jenuh yang tinggi.

Para ilmuwan dari Belgia, Inggris dan Spanyol menemukan embrio yang berasal dari sel telur lembu yang terekspos oleh asam lemak kadar tinggi memiliki sel yang lebih sedikit sehingga berpengaruh pada ekspresi gen dan aktivitas metabolik. Faktor-faktor tersebut akan menyebabkan embrio tidak bisa berkembang secara normal.

Meski penelitian itu dilakukan pada sel telur yang berasal dari ternak sapi, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa hasil riset ini bisa menjelaskan mengapa perempuan yang menderita diabetes tipe 2 atau kegemukan berlebih seringkali sulit untuk hamil.

" Dengan menggunakan sel telur dari sapi kami bisa merekonstruksi gangguan metabolik dan kualitas sel telur yang mirip pada manusia. Dengan demikian sel telur sapi ini bisa menjadi model yang baik untuk penelitian mengenai reproduksi manusia," kata Jo Leroy dari Universitas Antwerp, yang memimpin riset ini.

Pasien yang menderita kegemukan berlebih cenderung memetabolisme lebih banyak dari cadangan lemak mereka sehingga kadar asam lemak jenuhnya lebih tinggi pada ovarium. Dalam riset terungkap hal itu akan berdampak toksin pada sel telur yang sedang berkembang sebelum ovulasi.

Para ilmuwan mengamati perkembangan embrio delapan hari setelah pembuahan, yakni masa dimana embrio berkembang menjadi blastosis yang memiliki 70-100 sel.

"Jika sel telur terpapar oleh kadar asam lemak jenuh yang tinggi, akan terjadi peningkatan metabolisme asam amino dan berpengaruh pada konsumsi oksigen, glukosa dan laktase, seluruhnya akan berpengaruh pada metabolisme dan kelangsungan hidup," kata Roger Sturmey peneliti dari Inggris yang terlibat dalam riset ini.

Para ilmuwan juga menemukan embrio yang terpapar spesifik gen dalam jumlah tinggi berkaitan dengan stres sel sehingga mereka kesulitan untuk berkembang secara normal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com