Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topi Dayak sampai Patung Asmat

Kompas.com - 28/08/2011, 02:45 WIB

Mawar Kusuma

Hanya dengan melongok ruang pamer Komunitas Adat Terpencil, seluruh keragaman budaya dari pelosok Tanah Air bisa diraih dalam genggaman. Mulai dari topi seraung khas suku Dayak hingga patung suku Asmat.

Dua tahun terakhir, produk kerajinan adat terpencil, terutama dari Kalimantan Timur, bisa dipesan melalui Komunitas Adat Terpencil (KAT) Center, Kementerian Sosial, Jakarta. Topi seraung khas Kalimantan Timur, misalnya, bisa dipesan dengan harga Rp 45.000 hingga Rp 150.000 per topi.

Topi berhias manik-manik ini ditawarkan dalam beragam bentuk dan warna. Perempuan Dayak biasanya menganyam topi seraung untuk dipakai sebagai penutup kepala ketika ke hutan dan digunakan pada upacara adat. Kini, topi seraung pun dihadirkan sebagai hiasan dinding karena keelokan motifnya.

Bagian dalam topi seraung terbuat dari anyaman daun kering yang kemudian dijahit dengan tangan. Lingkaran topi diperkokoh dengan lidi dari daun kelapa. Bagian permukaan topi kemudian dilapisi potongan kain warna-warni sebelum diperindah dengan hiasan manik-manik. Manik-manik biasanya dirangkai menjadi motif-motif sulur khas Dayak.

Sebagian perajin topi seraung juga menambahkan hiasan sulaman tangan pada permukaan topi. Warna topi seraung selalu mencolok, seperti perpaduan warna hijau, kuning, oranye, hingga merah dan biru. Warna-warni topi seraung makin semarak ketika dipadukan dengan kilau aneka warna manik-manik.

”Kami tidak menjual, hanya menjembatani pemasaran antara dunia bisnis dan perajin di suku terpencil. Perajin sering tidak sadar bahwa produk mereka punya nilai jual tinggi,” kata Kepala Seksi Penggalian Potensi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Neneng Tresnawati.

Hiasan manik-manik sejatinya memang lekat dengan kehidupan sehari-hari suku terpencil di Kalimantan. Selain topi seraung, hiasan manik-manik juga digunakan untuk menghiasi busana adat hingga dirangkai menjadi kalung dan gelang.

Busana adat Dayak berhias manik- manik yang dipajang di KAT Center tak hanya berbahan kain, ada juga yang berbahan kulit kayu. Keelokan perempuan dayak semakin kentara dengan paduan busana adat, aneka gelang, dan kalung manik-manik. Pria Dayak makin gagah menyandang tameng dan tombak.

Hiasan kalung manik dengan bandul gigi binatang tiruan bisa dipesan di KAT Center dengan harga sekitar Rp 200.000. Alat tradisional lain yang dilapisi hiasan manik adalah gendongan anak yang hanya diproduksi oleh masyarakat suku Dayak Kenyah. Gendongan terbuat dari kayu yang dilapisi ukiran atau sulaman manik-manik dan uang logam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com