Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Sehatkan Badan dan Jiwa

Kompas.com - 03/09/2011, 09:46 WIB

Kompas.com - Siapa yang tak kenal yoga? Praktik yang menyatukan gerak tubuh, pikiran, dan jiwa ini banyak menjadi pilihan orang-orang yang hidup di kota besar saat ini. Bisa jadi karena yoga mengajarkan pemahaman bagaimana tubuh bekerja dan kemudian memelihara kesehatannya.

Dalam pemahaman yoga, tubuh manusia berkelimpahan dengan energi karena alam merancangnya untuk selalu bergerak. Namun, kesibukan membuat orang lupa menyalurkannya. Akibatnya, energi terperangkap di dalam tubuh dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Yoga bersumber dari teks-teks kuno India yang berusia lebih dari 3.000 tahun. Berasal dari bahasa Sanskerta, yoga memang persatuan antara pikiran, badan, dan jiwa. Pengendalian ketiganya akan membuat hidup menjadi lebih baik dan harmonis, baik dengan diri sendiri, orang lain, maupun alam.

Yoga berkembang seiring peradaban di India. Dari berbagai naskah kuno yang ditemukan, diketahui ada beragam yoga sesuai zaman. Abad 1.000 sebelum masehi (SM), misalnya, ada yang disebut yoga raja yang konsepnya mencari dan menyatukan brahma dan atma.

Abad 900 Sm, ada yoga jnana, disusul yoga karma (300 SM), yoga tantric (abad 4), yoga hatha (abad 1.000) dan yoga bhakti (abad 1.000 - 1.200).

Tujuan yoga memang bervariasi, mulai dari meningkatkan kesehatan hingga mencapai moksa: suatu pembebasan diri dari segala hal yang bersifat duniawi. Dalam cerita pewayangan Mahabharata, tujuan yoga dideskripsikan sebagai mencari jalan untuk memasuki dunia brahma.

"Yoga adalah falsafah kehidupan, bukan agama. Karena cara pandangnya mengutamakan keseimbangan, yoga membantu kita menghadapi tekanan dan gaya hidup masa kini," kata Nancy Lim, instruktur yoga yang pernah tiga tahun membuka studio di Kuala Lumpur, Malaysia.

Keseimbangan

Dasar latihan yoga adalah peregangan, keseimbangan, pernapasan, dan pemusatan pikiran. Sikap tubuh dalam yoga melatih seluruh bagian tubuh. Setiap gerakan ke depan adalah penyeimbang dari gerakan ke belakang. Setiap tubuh memutar ke kiri ada balasan tubuh memutar ke kanan. Dengan demikian, tidak ada satu otot pun yang meregang berlebihan.

Namun, seperti yang ditulis dalam The Yoga Directory (2003), yang lebih penting lagi adalah yoga tidak hanya berhenti pada otot, melainkan juga membuat tulang punggung lebih elastis, mengendurkan sendi-sendi, pengembangan paru-paru, dan menstimulasi peredaran darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com