Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga CPO Menguat, Imbas Peningkatan Harga Kedelai

Kompas.com - 13/09/2011, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (13/9/2011) melaporkan harga CPO yang diperdagangkan di MDEX (Malaysia Derivatives Exchange) ditutup meningkat. Harga CPO untuk penyerahan September 2011 ditutup pada level harga 3.132 Ringgit Malaysia per ton dari harga sebelumnya RM 3130 per ton.

Kenaikan harga CPO dipengaruhi naiknya harga Kedelai akibat berkurangnya panenan akibat pengaruh cuaca kering. Harga kedelai menguat karena proye ksi panen di AS bakal lebih rendah.

Kedelai untuk pengiriman November naik 0,5 persen ke 14,25 dollar AS per bushel di Chicago. Sementara, minyak sawit untuk pengiriman Desember juga maju 0,5 persen ke 58,59 sen per pound.

Proyeksi panen kedelai AS menjadi 41,6 bushel per h ektare untuk musim 2011-2012, dari target sebelumnya 43 bushel per hektare. Minyak sawit dan minyak kedelai merupakan produk yang saling menggantikan (subsitusi). Reli harga kedelai biasanya akan berdampak pula pada naiknya harga CPO.

Harga buah sawit dala m bentuk tandan buah segar (TBS) di Sumatera Selatan selama beberapa hari terakhir hingga Rp 1.510,76 per kilogram, atau turun tipis dibandingkan sebelumnya kisaran Rp 1.515,89 per kg.

Harga TBS di Sumsel selama sebulan terakhir ditentukan melalui kesepak a tan dalam rapat rutin antara pengusaha perkebunan dengan pihak dinas instansi terkait yang diadakan dua kali setiap bulan.

Harga jual CPO, malah sebaliknya terjadi kenaikan dari Rp 7.313,85 menjadi Rp 7.377,58 per kg. Naiknya harga CPO itu karena selain b e rdasarkan kesepakatan dalam rapat rutin tersebut juga dipengaruhi pasaran di luar negeri, mengingat hasil minyak sawit mentah sebagian besar diekspor.

Ekspor CPO Sumsel priode Januari-Juni 2011 tercatat menghasilkan devisa total 48,827 juta dolar Amerika Serikat, atau berhasil menyumbang 2,01 persen dari total nilai devisa ekspor nonmigas provinsi tersebut yang mencapai 2,425 miliar dolar AS. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com