Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung ASI, Ayah Juga Perlu Cuti Melahirkan

Kompas.com - 27/09/2011, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, kita mendengar bahwa jatah cuti melahirkan hanya diberikan untuk perempuan hamil dan menyusui. Tetapi di beberapa negara dengan tingkat keberhasilan menyusuinya tinggi, para ayah juga mendapatkan cuti melahirkan. 

Pemberian cuti oleh perusahaan untuk karyawan pria yang istrinya baru melahirkan dinilai penting demi menyukseskan program pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Sentra Laktasi Indonesia dr. Utami Roesli, SpA, dalam pemaparannya di acara Seminar Penguatan Pemberian ASI di Tempat Kerja, Selasa, (27/9/2011) di Jakarta.

"Sebuah penelitian menunjukkan, dari 115 ibu yang suaminya tidak memberikan dukungan, ternyata tingkat keberhasilannya 26,9 persen. Sementara pada kelompok ibu menyusui yang mendapat dukungan dari ayah, tingkat keberhasilannya hampir 100 persen, yakni 98,1 persen," ucapnya.

Utami menuturkan, menyusui pada dasarnya bukan proses berdua (ibu dan bayi) saja, tetapi proses bertiga. Ia mencontohkan, pada beberapa negara seperti Skandinavia, Swedia, Norwegia yang sadar akan pentingnya pemberian ASI eksklusif sudah menerapkan pemberian waktu cuti untuk ayah ASI.

"Di Skandinavia, ayah ASI dapat cuti satu tahun dan dibayar. Sedangkan di Autralia, ayah mendapat jatah cuti 2-4 minggu karena mereka mengakui kalau peran ayah itu penting," jelasnya.

Ditambahkannya pula bahwa seorang ayah ASI mempunyai kekuatan dalam mewujudkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 (dua) tahun. "Perlu untuk memberikan ayah cuti. Tidak usah lama-lama, satu minggu pun jadi. Kalau dunia sudah mengakui kenapa kita tidak bisa," ucapnya.

Hasil penelitian menunjukkan, gangguan pertumbuhan pada awal masa kehidupan balita antara lain disebabkan oleh kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan, pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini atau terlambat, dan tidak kalah pentingnya adalah ibu tidak berhasil memberikan ASI eksklusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com