Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Dicampur Obat Kimia Keras

Kompas.com - 03/10/2011, 10:37 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Kepolisian Sektor Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggerebek pabrik jamu ilegal di Pintu Ledeng, Ciomas, Sabtu (1/10/2011). Jutaan butir kapsul campuran jamu dengan obat kimia keras itu diperkirakan sudah beredar di pasar Kota dan Kabupaten Bogor karena pabrik sudah beroperasi selama lima bulan terakhir.

Pabrik milik As (28) itu bertempat di sebuah ruko dua lantai. Sebagai kamuflase, lantai satu digunakan untuk menjual berbagai penganan oleh-oleh, sedangkan lantai dua digunakan untuk mencampur jamu dan bahan kimia obat.

Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan satu mesin pencampur dan pembentuk tablet. Selain itu, polisi menahan As dan tiga pekerjanya.

Polisi juga menyita bahan baku jamu pegal linu merek Enggal Waras dan obat keras (memerlukan resep dokter), seperti prioxicam 20 mg, asam mefenamat 500 mg, allupurinol, dan parasetamol.

Jamu berbahaya

Pelaku menggunakan dua merek dagang dalam jamu kemasannya, yakni Merah Delima dan Pil Panatik. Dalam kemasannya, jamu itu menawarkan khasiat penyembuhan asam urat, rematik, kolesterol, sakit gigi, dan meriang.

Pada kemasan Merah Delima terpasang nama perusahaan yang berbasis di Banten, sedangkan pada Pil Panatik berbasis di Kalimantan Timur. Mereka juga memasang kode Departemen Kesehatan RI.

”Kami masih akan menyelidiki apakah itu memang rekayasa atau mereka menggunakan merek yang sudah ada. Jamu ini berbahaya karena mengandung bahan kimia dan racikannya sembarangan,” tutur Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ciomas Ajun Komisaris Suradi.

Dari daerah

Menurut Suradi, pelaku mengaku baru lima bulan beroperasi, tetapi pihaknya masih berupaya mendalami benar tidaknya keterangan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com