Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan, Enam Anak Gizi Buruk Meninggal

Kompas.com - 05/10/2011, 06:25 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Enam anak berstatus gizi buruk meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, sepekan terakhir. Satu pasien lain, Ibnu Zaki (2), masih dirawat di RSUD Labuang Baji.

Kasus gizi buruk mencuat di Makassar sejak Musdalifah (3) meninggal pada 29 September lalu. Setelah itu, berturut-turut anak gizi buruk yang meninggal adalah Adelya (9 bulan) pada 30 September, Amelisa (6), Irdan (1), serta Muh Nur Azhar (1) pada 1 Oktober, dan Salsa (1) pada 3 Oktober.

”Pasien masuk dalam kondisi gawat. Kondisinya lemah, diperparah dengan penyakit mereka,” kata Wakil Direktur Umum Sumber Daya Manusia dan Diklat RSUD Labuang Baji Sri Fausyia, Selasa (4/10), di Makassar.

Hingga kini, rumah sakit terus memantau Ibnu Zaki yang dirawat sejak pekan lalu. Dia masuk dengan keluhan diare dan berat badan hanya 8 kilogram.

Kasus anak gizi buruk yang meninggal di Makassar menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat. Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Astati Mada Amin mengatakan, sudah 12 anak gizi buruk meninggal di Sulsel dari 238 kasus. Pada tahun 2010 tercatat 9 anak meninggal dari 149 kasus gizi buruk.

”Gizi buruk adalah masalah yang kompleks. Untuk mengatasi harus dimulai dari tindakan preventif di lapangan, terkait ketersediaan pangan,” kata Astati.

Gizi buruk masih menjadi momok di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, 21 provinsi di Indonesia masih memiliki prevalensi gizi buruk di atas prevalensi nasional sebesar 5,4 persen.

Astati mengatakan, antisipasi gizi buruk seharusnya dilakukan sejak di tingkat posyandu. ”Revitalisasi posyandu dengan memberikan biaya operasional untuk posyandu dan program pemberian gizi itu sebetulnya telah digalakkan,” katanya.

Pemantauan gizi anak oleh posyandu harus dilakukan secara berkala, sebulan sekali. Di Sulsel, tercatat 27,2 persen orangtua tidak pernah memeriksakan anak ke posyandu pada tahun 2007.

Sidar, kader Posyandu Asoka 13, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Makassar, mengatakan, tidak semua orangtua mempunyai kesadaran untuk mengonsultasikan gizi anaknya.

(SIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com