Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Lima Warga Jawa Barat Terserang Gangguan Jiwa

Kompas.com - 14/10/2011, 04:16 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Data mengejutkan diungkapkan Dr Natalingrum SpKJ MKes dari Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Ia mengatakan, satu dari lima orang di Jawa Barat mengalami gangguan jiwa.

Data mengejutkan tersebut dikatakan Natalingrum pada acara Pertemuan Peningkatan Peran Media Massa Tentang Kesehatan Jiwa di Hotel Grand Seriti Hegarmanah, Kamis (13/10/2011).

"Jawa Barat menjadi provinsi dengan penderita gangguan jiwa tertinggi di Indonesia. Bahkan angka rata-ratanya mencapai 20 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional," ujarnya.

Angka rata-rata nasional sendiri hanya 11,6 persen. "Dengan data ini bisa dikatakan, ada sekitar 19 juta orang di Jawa Barat mengalami gangguan jiwa. Ini berarti 1 dari 5 orang di Jawa Barat mengalami gangguan kesehatan jiwa," kata Natalingrum.

Untuk menekan angka gangguan kesehatan jiwa ini, kata Natalingrum, puskesma di Indonesia kini harus siap untuk menangani kesehatan jiwa. Daat ini, dari 9 ribuan puskesmas, baru 700 puskesmas sudah melayani pasien kesehatan jiwa.

Namun, Natalingrum buru-buru menegaskan bahwa gangguan jiwa ini jangan lantas diartikan sebagai gangguan jiwa berat, atau gila. Sebab, depresi, stres dan cemas juga termasuk kategori gangguan kesehatan jiwa.

"Mereka yang mengalami gangguan jiwa ini berusia 17 tahun ke atas. Rata-rata mengalami depresi, cemas, dan stres karena berbagai hal. Yang mengalami gangguan jiwa berat tidak banyak," ujarnya.

Natalingrum mengatakan, ada beragam faktor yang menjadi penyebab gangguan jiwa ini. Antara lain faktor ekonomi, pekerjaan, sosial, hingga gangguan kesehatan jiwa yang dipicu karena penyalahgunaan narkoba.

"Namun, ada juga yang dipicu faktor genetik. Tapi penyebab terakhir ini hanya bisa terjadi bila faktor gen-nya mengalami gangguan jiwa berat," ujarnya.

Selain hal-hal di atas, gangguan jiwa juga bisa dipicu dari gangguan kesehatan fisik, seperti sakit yang tak kunjung sembuh hingga menjadi beban pikiran si penderita yang berujung pada gangguan kesehatan jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com