Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terapi Testosteron Tak Memuaskan

Kompas.com - 19/10/2011, 10:49 WIB

TANYA:

Dok, dua tahun lalu saya melakukan pemeriksaan hormon testosteron dengan hasil jauh di bawah normal. Saya telah mendapatkan terapi dengan suntikan oleh dokter spesialis sebanyak dua kali, tetapi tidak memberikan hasil. Gejala yang saya rasakan saat ini adalah sering mengantuk, lelah, gairah seks menurun, rambut beruban dengan cepat, kalau ereksi cepat turun kembali dan pengecilan organ seks. Mohon nasihat dari dokter, terapi apa yang sebaiknya saya jalani. Untuk suntikan hormon lagi, saya merasakan harganya sangat mahal dan memberatkan sekali. Terima kasih atas jawabannya. Salam hormat.

(Sutanto, 58)

 

JAWAB: Kalau benar pemeriksaan hormon testosteron Anda menunjukkan penurunan, apalagi jauh di bawah normal, tentu Anda memerlukan pengobatan. Gejala yang Anda alami, sebenarnya sesuai dengan keadaan hormon testosteron yang jauh di bawah normal. Kalau dua tahun lalu Anda mendapat pengobatan suntikan testosteron, tetapi Anda merasa tanpa memberikan hasil, mestinya dokter melakukan evaluasi. Pertama, apakah kadar hormon di dalam darah Anda meningkat atau tidak. Kedua, apakah gejala yang Anda alami menunjukkan perbaikan atau tidak.

Andai kata kadar hormon tetap rendah, mungkin ada gangguan lain yang menghambat. Mungkin juga perlu dilanjutkan lagi, sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium. Seharusnya kalau tidak ada gangguan atau penyakit lain, dengan pengobatan yang benar kadar hormon testosteron meningkat dan keluhan berkurang. Tetapi, acap kali juga diperlukan pengobatan lain untuk mengurangi keluhan yang ada.

Sekarang kalau Anda merasa tidak sanggup mendapatkan pengobatan, cara yang dapat Anda lakukan adalah terapkan pola hidup yang lebih sehat. Pertama, lakukan olahraga sedang secara teratur. Kedua, cukup tidur. Ketiga, diet yang sehat. Kalau perbaikan pola hidup tetap tidak mampu mengatasi masalah, ya tidak ada jalan lain, selain mendapatkan pengobatan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com