Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran ASI Eksklusif Masih Rendah

Kompas.com - 27/10/2011, 07:30 WIB

KOMPAS.com - Pemberian ASI eksklusif  kepada bayi memang sudah terbukti banyak manfaatnya. "Sayangnya belum semua ibu paham akan hal ini. Buktinya menurut sebuah penelitian yang dilakukan, hanya sekitar 15 persen ibu yang menyusui bayinya dengan ASI eksklusif," ungkap Mia Sutanto, ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), dalam acara Ashoka Social Entrepreneur di @America, Selasa (25/10/2011) lalu.

Fakta lainnya, Indonesia menduduki posisi ke 30 dari 33 negara di Asia dalam hal negara yang memiliki tingkat ibu menyusui.

Rendahnya tingkat ibu menyusui secara eksklusif ini tentunya terbilang sangat memprihatinkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat ibu menyusui eksklusif di Indonesia, yaitu kurangnya edukasi dan informasi akan pentingnya ASI eksklusif, kurangnya bantuan dan fasilitas untuk memberikan ASI, dan kurangnya advokasi serta perlindungan terhadap hak-hak ibu untuk memberikan ASI.

"Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh pada kelangsungan pemberian ASI eksklusif. Jadi tidak heran kalau ada ibu yang menyerah atau putus di tengah jalan untuk memberikan ASI eksklusif," tambah Mia.

Kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif seharusnya tidak hanya dibebankan kepada ibu menyusui, melainkan diiringi dengan dukungan dari berbagai pihak. Kurangnya fasilitas, dan perlindungan terhadap ibu menyusui ini terutama sering dirasakan ibu bekerja.

"Misalnya saja waktu cuti yang tergolong sempit untuk memberikan ASI eksklusif, ataupun kurangnya fasilitas di tempat-tempat umum untuk menyusui bayinya. Ini juga jadi faktor penghambat," tambahnya. Meskipun sekarang beberapa mal besar di Jakarta sudah menyediakan ruang laktasi, namun jumlahnya belum seberapa.

Mia mengakui bahwa untuk membuat semua pihak sadar akan pentingnya ASI eksklusif membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu Mia bersama AIMI menyarankan untuk melakukan pendekatan mother to mother.

"Kita tidak mungkin menunggu semua pihak sadar akan hal ini. Mengapa para ibu menyusui ini tidak mulai bergerak secara aktif untuk melindungi hak-hak bayi mereka mendapat ASI. Yang paling paham akan kebutuhan ibu menyusui adalah si ibu sendiri, jadi bergeraklah secara aktif dan bukan hanya pasrah pada keadaan," beber Mia.

Program mother to mother ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif, memberikan dukungan terhadap sesama ibu menyusui, sekaligus memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi melalui pendekatan dan sharing sesama ibu menyusui. "Kabar baiknya, sekarang sudah ada UU Kesehatan no 36 tahun 2009 yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com