Marten Bena, warga Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, kaget ketika melihat polisi dan petugas dinas pendapatan daerah melakukan razia atau pemeriksaan sepeda motor warga di Jalan Achmad Yani, Soe, Selasa (25/10). Namun, ia tidak bisa menghindar karena jarak antara dirinya dan petugas tilang hanya 10 meter.
Ketika didatangi polisi, Bena berpura-pura pusing. Motor dijatuhkan begitu saja. Ia lalu menjatuhkan diri di depan petugas. Tubuhnya bergetar. Bahkan, kaki dan tangannya kejang-kejang. Kini, ganti polisi yang kaget.
Seperti dijelaskan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres TTS Inspektur Satu Asdini Pratama Putra, Rabu, polisi segera mendatangi Bena. Mereka berusaha mengangkat Bena, tetapi ia terus menunjukkan sikap sakit berat, seperti sedang terkena serangan mendadak. Polisi pun segera memasukkan Bena ke mobil dinas dan membawanya menuju Rumah Sakit Umum Daerah Soe. Bena dengan gaya sakitnya bersedia masuk ke ruang instalasi gawat darurat.
Akan tetapi, saat petugas kesehatan hendak menyuntik pinggangnya, ia ketakutan dan langsung bangkit duduk. Bena kemudian minta dirawat di ruang rawat umum. Permintaan itu dituruti petugas rumah sakit. Namun, setelah dirawat 30 menit di ruang rawat inap umum, ia minta pulang untuk dirawat di rumah saja. Alasannya, ia tidak punya uang untuk membayar rumah sakit.
Permintaan disetujui, tetapi anehnya, begitu meninggalkan ruangan itu, Bena tampak sehat. Ia pun menanyakan sepeda motornya kepada petugas kesehatan, tetapi dijawab ada di tangan polisi. Petugas kesehatan di rumah sakit itu langsung menghubungi anggota polisi. Saat itu, Bena sudah pulang ke kediamannya di Kecamatan Batu Putih. Polisi mengejar Bena sampai di desanya.
Ketika polisi sampai di rumah Bena, ia sedang duduk bercanda dengan dua putranya. Ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sakit seperti terlihat saat ditilang. Polisi langsung menanyakan SIM, KTP, dan surat kendaraan lain. Ternyata ia tidak punya KTP. Pajak kendaraan bermotor pun sudah tiga tahun tidak dibayar. Selama tiga tahun itu, ia selalu menghindar dari operasi (tilang) polisi, salah satunya dengan berpura-pura pingsan.
Wah, boleh juga aktingnya. Mirip jurus koruptor yang tiba-tiba mengaku sakit saat hendak diperiksa polisi.