Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Diabetes, Ilmuwan Cangkokkan Pankreas Babi

Kompas.com - 01/11/2011, 15:32 WIB

Kompas.com - Tim dokter dari Korea berhasil melakukan pencangkokan pankreas babi kepada monyet. Terobosan ini akan membuka jalan bagi terapi diabetes pada manusia.

Pankreas emrupakan salah satu organ yang bertugas menjaga kadar gula darah selalu dalam batas aman. Ketika gula darah dalam tubuh tinggi, yakni sesudah kita makan, pankreas akan membuat dan mengeluarkan insulin.

Insulin akan menurunkan gula darah dengan cara mendistribusikan gula masuk ke dalam sel-sel yang akan diolah menjadi energi. Selama pankreas sehat, semua akan berjalan lancar. Namun, ada masanya pankreas sakit.

Saat ini para ahli sudah berhasil menciptakan insulin yang bisa disuntikkan ke tubuh untuk menggantikan fungsi pankreas. Namun, pada anak-anak aktivitas penyuntikan ini bisa menimbulkan trauma sehingga mereka tidak patuh menyuntikkan insulin. Akibatnya mereka rentan menderita komplikasi diabetes.

Para ilmuwan dari Korea baru-baru ini mengumumkan kesuksesan mereka melakukan transplantasi pankreas babi kepada monyet. Mereka mengatakan mecangkokkan bagian kecil dari pankreas dari beberapa babi kepada 8 ekor monyet. Sebanyak 4 monyet berhasil bertahan lebih dari 6 bulan tanpa komplikasi.

"Hal ini sangat langka. Mungkin yang pertama di antara spesies lainnya," kata Park Sung-heo dari Seoul National University College of Medicine.

Ia menambahkan, empat bulan pasca operasi monyet itu berhenti mengonsumsi obat imunosupresan dan mereka mampu mengendalikan gula darahnya. "Sangat mungkin mereka hidup sampai dua tahun berikutnya tanpa ada efek samping," katanya.

Park mengembangkan antibodi yang mengontrol sistem imun. Menurut dia, hasil penelitiannya memenuhi kualifikasi WHO untuk selanjutnya melakukan uji klinik pada manusia.

Saat ini transpalantasi pankreas merupakan satu-satunya cara untuk mengobati diabetes tipe 2 pada anak-anak dan orang dewasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com