Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Nonbedah Menghemat Biaya Pengobatan

Kompas.com - 10/11/2011, 10:03 WIB

KOMPAS.com — Teknologi kedokteran telah memungkinkan dokter bedah melakukan pelebaran pembuluh arteri jantung hanya melalui sayatan kecil. Dalam dunia kedokteran tindakan tersebut disebut dengan bedah minimal invasif.

Dengan teknik tersebut, dokter hanya memerlukan sayatan tak lebih dari 4 sentimeter untuk memasukkan kateter, klip, dan endoskop ke rongga dada pasien.

Karena tidak termasuk operasi besar, tindakan bedah minimal invasif ini memungkinkan pasien bisa kembali beraktivitas sehari setelah "dibedah".

Untuk kebanyakan orang, hal ini berarti waktu produktif untuk mencari uang dan uang  tak perlu banyak terbuang akibat menjalani perawatan pasca-operasi yang lama jika dilakukan operasi jantung konvensional.

"Keuntungan lain dari bedah invasif ini adalah mengurangi biaya pengobatan dan tentu kualitas kesehatan pasien," kata Joe Shrawder, President & CEO GE Surgery dari GE Healthcare, dalam acara bincang dengan media di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kendati sudah dipakai dalam dunia kedokteran lebih dari dua dekade, menurut Joe, Indonesia termasuk tertinggal di bandingkan dengan negara lain dalam hal penggunaan teknologi bedah invasif.

Ia menyebut faktor mahalnya alat bedah invasif dan kesulitan mencari alat yang tepat sebagai faktor utama. "Faktor lain adalah masih terbatasnya ahli bedah yang berpengalaman dalam mengoperasikan teknik operasi ini," ujarnya.

Padahal, menurut dia, di masa depan akan semakin jarang ditemui terapi bedah dengan cara konvensional. "Teknik nonbedah ini bukan cuma mengatasi gangguan jantung, tapi juga saraf, ortopedi, elektrofisiologi, dan penanganan nyeri kronik," paparnya.

Sementara itu, dr Fritz Sumantri Usman, SpS, ahli interventional neurologist dari RS Fatmawati, Jakarta, mengungkapkan, Indonesia termasuk dalam yang terdepan dalam bidang kedokteran invervensi neurologi di bandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

"Untuk menangani pasien stroke kini pendekatannya memang bedah invasif, misalnya pemasangan stent di leher," katanya di sela acara.

Ia mengakui teknologi bedah invasif memang menghemat biaya pengobatan. "Bila dengan operasi konvensional pasien harus menginap sampai 10 hari pascatindakan, sekarang sehari sudah boleh pulang," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com