Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

302 Anggota Jemaah Meninggal, Serangan Jantung dan ISPA Penyebab Utama

Kompas.com - 16/11/2011, 23:42 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com Serangan jantung dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi penyebab utama jemaah wafat selama berada di Arab Saudi, saat menjalankan ibadah haji.

Demikian dikemukakan Kepala Bidang Kesehatan Panita Penyelenggara Ibadah Haji dr Mawari Edy di Jeddah, Rabu (16/11/2011).

"Sebelum puncak haji, jemaah haji yang wafat didominasi penyakit jantung. Setelah puncak haji, mulai muncul jemaah wafat karena masalah pernapasan," kata Mawari.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) jemaah haji yang meninggal hingga pukul 12.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau 16.00 WIB mencapai 302 orang.

Kedua penyakit itu muncul berkaitan dengan aktivitas fisik berlebihan yang dilakukan para jemaah. Padahal di satu sisi, kondisi tubuh jemaah tidak mendukung.

"Utamanya, setelah puncak ibadah haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), kondisi jemaah menurun seiring aktivitas fisik yang cukup padat. Namun, mereka terkadang memaksakan diri untuk mengerjakan ibadah sunah, seperti umroh sampai dua kali sehari," katanya.

Menurut Mawari, kondisi tubuh tetap membutuhkan pemulihan setelah melakukan aktivitas fisik, dan fakta ini yang kadang tidak disadari jemaah. Mereka tetap memaksakan diri beraktivitas di luar pemondokan. Akibatnya, kondisi tubuh mereka drop dan menuju titik kritis yang mengancam jiwa.

"Kami berharap jemaah bisa mengukur kemampuan diri, dan jangan banyak melakukan aktivitas di luar pemondokan," kata Mawari.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah dr Thafsin Alfarisi di Mekkah mengatakan, faktor kelelahan pascapelaksanaan ibadah di Armina menjadi salah satu penyebab tingginya jemaah yang wafat. Kegiatan-kegiatan itu memang membutuhkan tenaga banyak.

"Sebaiknya jemaah yang masuk golongan risiko tinggi (risti) mengurangi aktivitas di luar pemondokan, seperti memaksakan diri beribadah di Masjidil Haram," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com