Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Katarak Warga Puncak Jaya

Kompas.com - 19/11/2011, 00:02 WIB
Iwan Setiyawan

Penulis

MULIA, KOMPAS.com - Palang Merah Internasional (ICRC) dan Palang Merah Indonesia menggelar pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis di RSUD Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, selama empat hari (14-17 November 2011).

Dalam operasi itu, juga dilibatkan tenaga medis dan dokter spesialis mata dari RS Dian Harapan Jayapura.

Kegiatan operasi katarak gratis telah berlangsung lama, dan tiap tahun selalu berpindah tempat di kawasan pedalaman Papua.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu warga pedalaman, mendapatkan akses pemeriksaan dan pengobatan mata gratis. Selama ini mereka kesulitan, karena terbatasnya sarana dan tenaga medis di pedalaman.

Kabupaten Puncak Jaya yang berada di wilayah pegunungan memiliki delapan distrik dan sekitar 300 kampung. Penduduk di kawasan ini banyak yang terkena katarak dan gangguan penglihatan lain.

Katarak adalah gangguan penglihatan, karena lensa mata keruh atau rusak karena trauma benturan. Upaya mengatasinya dengan operasi mengganti lensa yang rusak dengan lensa baru.

Menurut dokter spesialis mata RS Dian Harapan, Yanuar Ali, belum ada penelitian khusus tentang penyebab tingginya penderita katarak di sini. "Beberapa faktor penyebab katarak selain usia lanjut juga trauma benturan di mata pada masa lalu," katanya.

Operasi katarak gratis ini disambut antusias warga, sehingga dalam empat hari tercatat 176 warga memeriksakan mata. Dari jumlah itu, sebanyak 53 harus dioperasi dan 96 lain mendapatkan pembagian kaca mata gratis. Sisanya hanya mengalami gangguan penglihatan ringan.

"Warga di sini tidak takut operasi, sehingga tiap kali ada kegiatan seperti ini mereka antusias datang dari berbagai distrik. Beberapa bahkan sampai menginap agar dapat dioperasi," kata Yanuar.

Indibun Murib (60), warga asal Tingginambut, mengaku senang dengan operasi gratis ini. "Saya sudah dua tahun tak bisa melihat dan sangat senang ada operasi gratis. Saya sekarang bisa melihat lagi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com