Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermimpi Hapus Ingatan Traumatis

Kompas.com - 26/11/2011, 13:16 WIB

Kompas.com - Bermimpi ternyata bukan sekadar bunga tidur. Menurut studi terbaru bermimpi merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghapus ingatan kita akan kejadian-kejadian tak menyenangkan atau pun traumatis.

Beberapa penelitian mengaitkan bahwa 20 persen dari tidur kita berisi mimpi atau disebut juga fase tidur REM. Mimpi merupakan sesuatu yang penting dalam fungsi memori manusia.

Dalam sebuah pemindaian otak terhadap 35 partisipan terungkap bahwa orang yang tidur dengan kualitas yang baik memiliki aktivitas otak amygdala yang lebih rendah. Amygdala dikaitkan dengan emosi, sementara otak bagian depan berkaitan dengan pemikiran rasional.

Sebelum tidur para partisipan studi diperlihatkan 150 gambar yang didesain untuk memprovokasi respon emosional. Kemudian separuh partisipan diperbolehkan tidur malam dengan nyenyak. Ternyata mereka yang tidur dengan baik tak terlalu mengingat gambar-gambar horor sebelumnya.

Para ilmuwan yakin perubahan kimiawi di otak saat seseorang sedang dalam fase tidur REM (bermimpi) berpengaruh pada memori.

"Selama tidur REM terjadi penurunan norepinephrine, zat kimia otak yang berkaitan dengan stres," kata Dr.Matthew Walker, yang melakukan riset ini.

Ia menambahkan, ketika otak memproses ulang pengalaman emosional namun dalam kondisi zat norephinephrine yang rendah, maka esok harinya kita akan terbangun dalam emosi yang lebih ringan terhadap kejadian tidak menyenangkan sebelumnya.

"Sehingga kita akan merasa lebih nyaman dan mampu menghadapi pengalaman tidak menyenangkan itu," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com